Sukses


3 Striker yang Layak Isi Peran Striker Nomor 9 di Timnas Indonesia

Bola.com, Jakarta - Shin Tae-yong sebenarnya memiliki cukup banyak stok penyerang murni untuk mengisi slot di lini depan Timnas Indonesia. Setidaknya ada tiga yang layak untuk dijajal.

Timnas Indonesia sudah lama terkenal memiliki striker bernomor punggung 9. Bambang Pamungkas, Gendut Doni, dan Ilham Jaya Kesuma adalah nama-nama yang pernah menghiasi lini serang Merah Putih.

Christian Gonzales, Saktiawan Sinaga, dan Ezra Walian jadi generasi berikutnya, disusul Taufik Hidayat hingga Ronaldo Kwateh. Saat ini, ada Dimas Drajad dan Muhammad Rafli yang masuk skuad Timnas Indonesia di bawah arahan Shin Tae-yong.

Hanya saja, dibandingkan dengan area lainnya, lini depan terbilang sering mengalami perombakan. Shin Tae-yong, yang kurang puas dengan striker yang pernah ia panggil ke Timnas Indonesia, cenderung doyan mengutak-atik sektor tersebut.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

M. Rafli Punya Kelebihan Unik

Ezra dan Dedik Setiawan, serta Kushedya Hari Yudo pernah dijajal, dan hasilnya kurang memuaskan. Pada Kualifikasi Piala Asia 2023 kemarin, ia kemudian memasukkan Dimas Drajad dan Muhammad Rafli.

Tumbuh sebagai seorang gelandang, siapa sangka bila M. Rafli dulunya merupakan seorang penyerang. Ia pun terlihat lebih pas sebagai pemain depan ketimbang berjibaku di lapangan tengah.

Penempatan posisi jadi kelebihan utamanya saat ditempatkan sebagai striker. Dengan tubuh atletis, pemain berusia 23 tahun itu kerap memenangi bola-bola atas dengan pemain bertahan lawan.

 

3 dari 6 halaman

Dimas Drajad Menuai Pujian

Setelah era Boaz Solossa, Timnas Indonesia seperti kesulitan menemukan penyerang lokal yang bisa diandalkan. Samsul Arif (Persebaya Surabaya) memang masih tajam, tapi usianya sudah tak lagi muda.

Namun, ada satu nama mencuat di gelaran BRI Liga 1 2021/2022. Dimas Drajad muncul sebagai penyerang lokal tersubur dengan sumbangsih tujuh gol dan empat assist untuk Persikabo 1973.

Setelah mencuat bersama Timnas Indonesia U-19, kariernya memang sempat meredup. Namun, dengan ketajamannya yang telah pulih, ia sukses membayar kepercayaan Shin Tae-yong dan menuai pujian.

Mengingat Shin Tae-yong suka melakukan tambal sulam di lini serang Timnas Indonesia, Dimas Drajad dan M. Rafli tak boleh berpuas diri. Setidaknya tiga pemain ini siap melengserkan mereka.

 

4 dari 6 halaman

Riki Dwi Saputro - PSS Sleman

Penyerang anyar PSS Sleman, Riki Dwi Saputro mampu membuktikan dirinya sebagai pemain yang layak diperhitungkan. Dalam tiga laga, pemain berusia 26 tahun itu berhasil menorehkan dua gol dan dua assist.

Catatan itu tentu terbilang spesial mengingat dalam tiga laga tersebut, dirinya tak pernah bermain secara penuh. Bila ingin mencari lebih banyak opsi lini serang, Riki tentu bisa dijadikan alternatif.

Namun, STY diketahui memiliki banyak prasyarat yang harus dipenuhi oleh sang pemain. Hal itu pula yang membuat penyerang senior Bali United, Ilija Spasojevic tak dilirik meski tercatat sebagai top scorer sementara BRI Liga 1 2021/2022.

 

5 dari 6 halaman

Samsul Arif - Persis Solo

Samsul Arif benar-benar contoh nyata ungkapan makin tua makin jadi. Penyerang berusia 37 tahun itu masih menjadi pilihan utama Persebaya. Dari 19 penampilannya di BRI Liga 1, 13 di antaranya sebagai starter.

Samsul Arif tercatat sebagai pemain Indonesia tersubur ketiga di BRI Liga 1 setelah Ilija Spasojevic dengan 19 gol dan Dimas Drajad dengan 9 gol. Kunci dalam menjaga penampilannya adalah membayar kepercayaan pelatih dengan sebaik mungkin.

"Tidak ada rahasia. Jika kita berlatih serius di setiap latihan dan membalas kepercayaan pelatih setiap diberikan kesempatan, pasti setiap pemain akan mendapatkan hasil yang bagus," kata Samsul Arif terkait kiatnya menjaga performa.

 

6 dari 6 halaman

Ilija Spasojevic - Bali United

Sudah jadi cerita lama jika Ilija Spasojevic tidak punya tempat di Timnas Indonesia di era Shin Tae-yong. Bomber Bali United itu dianggap terlalu tua.

Karakteristik penyerang berusia 34 tahun itu juga tidak masuk pakem Shin Tae-yong. Status Spasojevic sebagai top scorer BRI Liga 1 seolah percuma jika dikaitkan dengan Timnas Indonesia.

"Dia juga menjadi top scorer sementara BRI Liga 1. Namun, pergerakan yang saya inginkan dengan gaya permainan dia itu berbeda. Dia juga sudah berumur. Namun, saya tetap mengakui kemampuan Spaso," imbuh Shin Tae-yong pada Oktober 2021.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer