Bola.com, Jakarta - Perwakilan Asia Tenggara meraup sukses besar dalam kualfikasi Piala Asia 2023. Timnas Indonesia, Malaysia dan Thailand berhasil melaju ke putaran final dengan status runner-up terbaik.
Ketiganya menyusul Vietnam yang telah lebih dulu mengamankan satu tempat. Tim berjuluk The Golden Star itu lolos lebih awal lantaran berhasil menyegel posisi runner-up grup pada putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Advertisement
Keberadaan empat negara di kejuaraan terbesar di pentas Asia ini mengulang pencapaian pada edisi 2007 lalu. Kala itu, empat negara yang sama juga berhasil tampil di Piala Asia.
Namun, saat itu keberadaan empat negara tersebut bukan karena 'prestasi' mereka. Keempat negara tersebut ditunjuk AFC (Konfederasi Sepak Bola Asia) untuk menjadi tuan rumah bersama.
Pencapaian kali ini jelas lebih bersejarah dan keberhasilan Timnas Indonesia dan tiga negara lainnya menembus putaran final Piala Asia 2023 tak lepas dari tangan dingin para juru racik strategi. Uniknya, tiga dari empat pelatih tersebut berasal dari negara yang sama, Korea Selatan.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Park Hang-seo (Vietnam)
Kesuksesan besar Vietnam dalam setengah dekade terakhir tak lepas dari pengaruh Park Hang-seo. Pria asal Korea Selatan tersebut bisa dikatakan turut andil dalam merombak pembinaan usia dini di negara tersebut.
Vietnam bahkan nyaris meraih juara Piala Asia U-23 pada 2018. Sayangnya, Uzbekistan menggagalkan ambisi mereka sebagai negara Asia Tenggara pertama yang menjadi juara di level Asia.
Dari kejuaraan tersebut, generasi emas Vietnam terbentuk. Tak heran bila posisi mereka di ranking FIFA melesat dari posisi ke-130 hingga posisi ke-96 dari rilis FIFA per 31 Maret 2022.
Advertisement
Alexandre Polking (Thailand)
Alexandre Polking jadi satu-satunya pelatih yang tak berasal dari Korea Selatan dalam daftar ini. Menangani Thailand sejak September 2021, pelatih berdarah Brasil-Jerman itu mampu mengubah peruntungan Negeri Gajah Putih.
Kegagalan melangkah ke putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2022, berhasil diganti dengan kesuksesan di Piala AFF 2020. Mereka tampil sempurna sejak awal turnamen dan menumbangkan Indonesia di partai puncak.
Medali perak SEA Games 2021 tak menggoyahkannya. Sebab, ia berhasil membawa Thailand menembus kualifikasi Piala Asia 2023 dengan status salah satu runner-up terbaik mendampingi Uzbekistan yang merebut posisi klasemen Grup C.
Shin Tae-yong (Indonesia)
PSSI melakukan langkah penting saat menunjuk Shin Tae-yong sebagai pengganti Luis Milla. Regenerasi pemain jadi langkah pertama yang dilakukan pelatih asal Korea Selatan tersebut setelah resmi menjadi pelatih Timnas Indonesia.
Beberapa pemain muda mendapat kesempatan mengikuti pemusatan latihan bahkan beberapa di antaranya mendapatkan caps perdana di eranya. Alhasil, skuad Garuda saat ini memiliki banyak pemain yang belum berada di usia emasnya.
Runner-up Piala AFF 2020 dan medali perunggu SEA Games 2021 barulah awal. Kesuksesan terbesarnya hadir dengan membawa Indonesia menembus Piala Asia 2023 dengan menumbangkan tuan rumah Kuwait di Kualifikasi Piala Asia 2023.
Advertisement
Kim Pan-gon (Malaysia)
Kesuksesan Park Hang-seo di Vietnam dan Shin Tae-yong di Indonesia, membuat FAM (Federasi sepak bola Malaysia) tertarik dengan pelatih asal Korea Selatan. Tetapi penunjukan Kim Pan-gon merupakan sebuah kejutan.
Sosok berusia 53 tahun itu bukan orang sembarangan di Negeri Ginseng. Sebelum melatih Malaysia sejak awal tahun ini, jabatan terakhirnya adalah wakil ketua KFA (Federasi Korea Selatan).
Malaysia pun langsung menuai sukses instan bersama Kim Pan-gon. Safawi Rasid dkk hanya kalah dari Bahrain di babak grup sebelum merebut tempat di putaran final Piala Asia 2023 dengan status salah satu runner-up terbaik.