Bola.com, Bandung - Era 1990-an, adalah era di mana cukup sering klub Eropa yang menjalankan pramusim di Indonesia. Terutama klub dari Serie A. AC Milan pernah melakukan hal itu selesai musim 1993/1994.
Saat itu Persib Bandung mendapatkan kehormatan untuk menghadapi Rossoneri dalam sebuah laga persahabatan.
Baca Juga
Posisi Theo Hernandez Terancam, Alex Jimenez Berpeluang Lebih Sering Huni Pos Bek Kiri AC Milan
Foto: Tijjani Reijnders Jadi Pahlawan AC Milan, Cetak Gol Kemenangan untuk Rossoneri di Liga Italia
Liga Italia: AC Milan Diterpa Badai Cedera, Kemenangan Tipis atas Hellas Verona Bikin Paulo Fonseca Tetap Semringah
Advertisement
Laga itu digelar di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta pada 4 Juni 1994. Namun, Milan datang ke Jakarta dengan tidak membawa sebagian besar bintang mereka.
Terutama para bintang Italia. Sebab, Franco Baresi, Alessandro Costacurta, Daniele Massaro, Mauro Tassotti, Demetrio Albertini, dan Paolo Maldini. Mereka harus membela Italia di Piala Dunia 1994.
Selain itu, superstar AC Milan lainnya, mulai dari Marco van Basten, Florin Raducioiu, Brian Laudrup, dan Stefano Eranio, juga harus absen karena beberapa alasan.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Mimpi yang Jadi Nyata
Legenda Persib, Robby Darwis punya kenangan spesial mengenai laga itu. Apalagi Robby diketahui merupakan seorang Milanisti. Robby merasa sedang menjalani mimpi saat itu di Senayan.
"Rasanya seperti mimpi, Milan saat itu tim terbaik di Eropa, mereka sedang di puncak," kenang Robby di kanal Youtube REPUBLIKBOBOTOH TV belum lama ini.
Apa yang dikatakan Robby Darwis benar adanya. Sebelum berkunjung ke Tanah Air, Milan memang baru saja menjuarai Liga Champions. Mereka menghajar Barcelona asuhan Johan Cruyff dengan skor 4-0.
Advertisement
Superior meski Skuad Mepet
Meski tak diperkuat pemain bintang. Milan tetap superior atas Persib. Paolo Baldieri mencetak hat-trick di laga itu. Sementara itu Dejan Savicevic kebagian mencetak dua gol.
Christian Antigori, Gianluigi Lentini, dan Stefano Desideri masing-masing mencetak satu gol ke gawang Persib Bandung di pertandingan itu.
Fisik Tidak Siap
Robby Darwis kemudian menjelaskan mengapa Persib bisa kalah dengan skor begitu telak saat itu. Apalagi status mereka yang baru saja menjadi juara edisi terakhir Kompetisi Perserikatan.
"Sebelum pertandingan sebenarnya ada beberapa masalah. Seminggu sebelum laga itu kita ada di situasi antara main dan tidak," jelasnya.
Advertisement
Ngos-ngosan
Robby menjelaskan saat itu persiapan Persib memang tidak maksimal. Penyebabnya adalah laga melawan Milan yang sebelumnya sempat mengalami situasi tidak pasti.
"Kita udah ke Subang untuk TC, lalu pulang lagi ke Bandung. Ternyata jadi, di saat itu jadi fisiknya tidak mampu, kami maksimal main cuma 40 menit," tandas Robby.