Bola.com, Jakarta - Pertempuran Grup D Piala Presiden 2022 telah rampung beberapa hari yang lalu. Arema FC selaku tuan rumah berhasil mengunci posisi teratas, disusul PSM Makassar yang menang aturan fairplay dari Persik Kediri.
Diantara grup lainnya, persaingan di grup ini terbilang paling adem ayem. Hanya ada lima gol yang berhasil diciptakan dalam enam pertandingan yang ada. Lima pertandingan berakhir dengan skor 1-0 dan satu lainnya berakhir tanpa gol.
Baca Juga
Duel Pelatih Persebaya Vs Persija di BRI Liga 1: Paul Munster Pengalaman, Carlos Pena Memesona
Adu Gemerlap Pemain Asing Persebaya Vs Persija di BRI Liga 1: Mewah! Panas di Tengah dan Depan
Sempat Diragukan, Lalu Bisa Kandaskan Arab Saudi: Yuk Bedah Taktik Timnas Indonesia, Kuncinya Perubahan Lini Depan
Advertisement
Ada banyak faktor yang menyebabkan grup ini jadi yang paling minim gol. Selain buruknya penyelesaian akhir kedua kesebelasan, kokohnya benteng pertahanan juga disinyalir menjadi penyebabnya.
Hanya Persikabo 1973 yang kebobolan lebih dari satu gol. Sementara tiga tim lainnya, hanya sekali memungut bola dari gawangnya dari tiga partai yang dijalani.
Melihat catatan tersebut, Bola.com tertarik memilih tiga bek terbaik di Grup D Piala Presiden 2022. Siapa saja mereka? Berikut ulasan selengkapnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Johan Alfarizi (Arema FC)
Posisi kapten Arema FC, Johan Alfarizie tak tergantikan di pertahanan klub berjuluk Singo Edan tersebut. Pos bek kiri sudah dipastikan menjadi miliknya sekalipun Andik Rendika Rama bergabung dari Madura United di awal musim ini.
Tak ada yang menyangsikan kehebatannya dalam tiga laga yang telah dijalani. Tak hanya kuat dalam bertahan, pemain berusia 32 tahun tersebut juga seringkali menebar ancaman ke sepertiga akhir permainan lawan.
Bahkan, ia sesekali mampu menerobos hingga kotak penalti lawan. Barito Putera yang bakal jadi lawan di perempat-final wajib memerhatikan aksinya jika ingin memberikan kejutan bagi tuan rumah.
Advertisement
Moch. Fisabillah (Persik Kediri)
Moch. Fisabillah sempat menjalani 'pengasingan' selama setengah musim pada kompetisi tahun lalu. Pemain berusia 25 tahun itu sempat dipinjamkan ke PSMS Medan yang berhasil menembus fase perempat final Liga 2 2021.
Setelah kiprah Ayam Kinantan, julukan PSMS, terhenti, ia pun kembali ke Persik. Walaupun tak langsung mengisi pos utama, pemain kelahiran Bontang itu terlihat berpotensi menggeser rekan-rekannya yang lebih senior.
Hal itu akhirnya terlihat jelas sepanjang Piala Presiden 2022. Berduet bersama Arthur Felix, keduanya menjadi menara tangguh yang sangat sulit ditaklukkan penyerang lawan terutama dalam duel-duel bola udara.
Yuran Fernandes (PSM Makassar)
PSM Makassar berhasil mendaratkan tower tangguh di pertahanan. Dengan tinggi nyaris dua meter, tak ada yang sanggup mengalahkan Yuran Fernandes dalam duel bola-bola atas.
Penampilannya di Piala Presiden 2022 juga terhitung impresif untuk pemain debutan. Ia mampu memainkan kerjasama yang apik bersama Erwin Gutawa di lini belakang klub berjuluk Juku Eja tersebut.
Tentu butuh waktu bagi pemain asal negara Afrika, Cape Verde itu untuk benar-benar beradaptasi dengan atmosfer sepakbola Tanah Air. Tetapi melihat aksinya sejauh ini, PSM bisa berharap banyak kepada pemain berusia 27 tahun itu.
Advertisement