Bola.com, Jakarta - Tokyo Verdy memecat staf bahasa Bahasa Indonesia-Jepang yang membantu Pratama Arhan. Pihak klub menilai Auliya Agung, sang penerjemah, menyalahi koridor umum sepak bola.
Semua bermula dari viralnya kabar yang menyebut bahwa Pratama Arhan akan menjalani debutnya bersama Tokyo Verdy di J2 League pada Rabu (6/7/2022).
Advertisement
Unggahannya di Instagram lantas menyebar dan di-repost oleh banyak akun lainnya. Hal ini bahkan sempat membuat jurnalis Dan Orlowitz menaruh atensi besar terkait tindakan Auliya Agung.
Orlowitz menyayangkan sikap Auliya Agung membocorkan informasi mengenai Pratama Arhan, yang mana hal tersebut menyalahi peraturan umum sistem manajemen informasi dalam sepak bola.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kronologis
Tokyo Verdy, lewat rilis resminya, memutuskan untuk tidak lagi menggunakan jasa Auliya Agung sebagai staf penerjemah atau bahasa bagi Pratama Arhan.
Semestinya, informasi penting seperti susunan pemain tidak boleh bocor dalam bentuk apapun. Manajemen Tokyo Verdy sempat menanyakan hal ini kepada Auliya Agung dan keputusannya adalah pemecatan.
"Pada 5 Juli sekitar pukul 14.00, staf yang bertanggung jawab sebagai penerjemah Pratama Arhan dan bekerja untuk Tokyo Verdy mengunggah informasi Pratama Arhan di akun media sosialnya," bunyi pernyataan Tokyo Verdy.
"Lalu pada pukul 18.00 hari yang sama, kami memerintahkan agar unggahan tersebut dihapus. Kami juga mengonfirmasi bahwa tindakannya membocorkan informasi tersebut tidak dilakukan untuk mencari keuntungan pribadi."
Advertisement
Kenapa Tidak Boleh?
Membocorkan informasi strategis adalah hal yang dilarang keras, apalagi dilakukan oleh staf internal klub itu sendiri. Di Liga Jepang atau J League, hal ini sudah tertuang dalam peraturan tertulis.
"Ofisial J-League, asosiasi, J-League, J-Club, dan elemen J-League lainnya, seperti tertuang di Bab 1, Pasal 3 mengenai kewajiban untuk mematuhi Peraturan J-League. Bahwa dilarang mengungkapkan atau membocorkan rahasia atau keadaan internal apa pun yang terkait dengan orang tersebut kepada pihak ketiga," lanjut pernyataan Tokyo Verdy.
"Kami menyatakan bahwa staf tersebut telah melanggar peraturan yang ada. Menyusul insiden ini, Tokyo Verdy akan meningkatkan sistem manajemen informasi agar kejadian serupa tak terulang."
Main 45 Menit
Pratama Arhan pada akhirnya benar-benar dimainkan sebagai starter. Ia bermain selama 45 menit dan ditarik keluar pada babak kedua.
Menariknya, mantan bek PSIS Semarang ini ditempatkan sebagai winger kiri. Pratama Arhan juga hampir mencatatkan assist pada laga kontra Tochigi SC dalam lanjutan J2 League.
Tokyo Verdy kemudan keluar sebagai pemenang. Gol dicetak oleh Ryoga Sato pada menit 76'.
Advertisement
Kesan Debut di Tokyo Verdy
Terlepas dari polemik staf penerjemah tersebut, Pratama Arhan berkomentar panjang lebar seusai debutnya di laman Tokyo Verdy. Eks pemain PSIS Semarang itu bahagia dan menikmati posisi barunya sebagai winger kanan.
"Pertama-tama, saya sangat senang mendapatkan kesempatan untuk debut. Saya juga senang karena kami menang 1-0," ujar Pratama Arhan.
"Saya pikir saya harus bermain di posisi apa pun yang diberikan kepada saya. Saya menikmati bermain di posisi ini," tutur Pratama Arhan.