Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-19 sedang berjuang di Piala AFF 2019 2022. Di babak penyisihan, skuad Garuda Nusantara baru mengemas sekali kemenangan atas Brunei serta imbang kontra Thailand dan Vietnam.
Ada sedikit pandangan dari pelatih asal Malaysia, Raja Isa, yang cukup memahami kultur sepak bola Indonesia.
Baca Juga
Sembuh dari Cedera di Timnas Indonesia, Kevin Diks Main 90 Menit dan Cetak 1 Assist dalam Kemenangan FC Copenhagen di Liga Denmark
2 Pemain ke Timnas Indonesia Proyeksi Piala AFF 2024, Arema FC antara Bangga dan Kehilangan
Shin Tae-yong Hanya Pertahankan 8 Pemain Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 ke Piala AFF 2024, Sisanya U-22 dan U-20
Advertisement
Raja Isa mengingatkan pencinta sepak bola Indonesia tak menjadikan trofi juara Piala AFF U-19 sebagai harga mati. Karena, ia menilai Shin Tae-yong menjadikan ajang ini untuk mengukur kemampuan para pemainnya.
"Sebagai pelatih level Piala Dunia, coach Shin Tae-yong tentu sudah punya strategi dan program untuk menyiapkan tim menghadapi Piala Dunia U-20 yang merupakan target utama," papar Raja Isa kepada Bola.com.
Pada laga selanjutnya, Timnas Indonesia U-19 akan melawan Filipina di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jumat (8/7/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Shin Tae-yong Sembunyikan Kekuatan?
Raja Isa menambahkan, Shin Tae-yong malah terkesan ingin memperlihatkan kekuatan riil tim asuhannya. Lagipula, skuad ini belum sepenuhnya sesuai dengan kriteria Shin Tae-yong.
Itulah mengapa Raja Isa memahami keinginan Shin Tae-yong yang berharap PSSI segera mungkin menyelesaikan proses naturalisasi pemain bidikannya.
Jujur saja, Raja Isa menyebut dengan materi sekarang, Timnas Indonesia U-19 sulit bersaing.
"Kalau mengandalkan materi yang ada saat ini, saya yakin Indonesia sulit berbuat banyak," tegas Raja Isa.
Advertisement
Goalnya di Tim Senior!
Ia merujuk nasib yang dialami Malaysia saat menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 pada 1997. Tim Harimau Malaya Muda langsung tersingkir di penyisihan grup.
"Piala Dunia U-20 adalah batu loncatan pemain menuju ke jenjang senior. Contoh pada 1997, ada sejumlah pemain yang menjadi bintang setelah tampil diajang ini seperti Michael Owen, David Trezeguet, Pablo Aimar, Juan Riquelme, Esteban Cambiasso, William Gallas dan lain-lain," pungkas Raja Isa.
Maka itu, Raja Isa berharap suporter Timnas Indonesia tak terlalu membebani pemain-pemain muda dengan target juara.
Imbang Vs Thailand dan Vietnam
Timnas Indonesia U-19 bermain imbang tanpa gol dengan Thailand pada laga lanjutan Grup A Piala AFF di Stadion Patriot Candrabhaga, Rabu (6/7/2022) malam WIB. Hasil ini membuat tim asuhan Shin Tae-yong sementara bertengger di peringkat empat dengan poin 5.
Sedang Thailand dibawah Vietnam, pimpinan klasemen yang sama-sama mengoleksi poin 7. Peringkat tiga di grup A adalah Myanmar yang meraup 6 poin dalam tiga laga.Meski masih berada di bawah para pesaingnya itu, peluang Garuda Nusantara sejatinya tetap terbuka.
Dua lawan terakhir Hokky Caraka dan kolega yakni Filipina (8/7/2022) dan Myanmar (10/7/2022) relatif bisa dikalahkan untuk mendulang poin maksimal. Sebaliknya, Vietnam dan Thailand bakal bersua pada laga terakhir Grup A.
Advertisement
Piala Dunia U-20
Shin Tae-yong punya waktu kurang lebih 10 bulan sebelum Piala Dunia U-20 2023. Timnas Indonesia U-19 ini merupakan proyeksi untuk ajang tersebut.
Selepas turnamen Toulon yang berlangsung di Prancis, Piala AFF U-19 merupakan wadah yang tepat untuk melihat bakat-bakat muda lainnya.
PR STY sangat berat karena cuma ada beberapa pemain yang sudah 'naik level', seperti Marselino Ferdinan.