Bola.com, Bekasi - Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, menyebut pelatih Timnas Indonesia U-19, Shin Tae-yong, sempat meyakini Vietnam dan Thailand bakal bermain sportif mengincar kemenangan pada laga pamungkas Grup A Piala AFF U-19 2022.
Namun, ternyata keduanya terlihat sengaja main mata demi lolos bersama ke semifinal.
Baca Juga
Advertisement
Keyakinan itu diungkapkan Shin Tae-yong saat melakukan meeting jelang pertandingan Timnas Indonesia U-19 melawan Myanmar. Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, mengaku sempat memprediksi kemungkinan main mata terjadi dalam laga Vietnam melawan Thailand.
"Saya ingat, masuk ruangan meeting tadi pukul 16.45. Saya tanya beliau (Shin Tae Yong), bagaimana kans kita lawan Myanmar, dia jawab oke," kenang Mochamad Iriawan.
"Saya kemudian curiga, kalau skornya 1-1 bagaimana? Shin katakan, Vietnam dan Thailand tidak mungkin seperti itu. Ya kaget juga," ucap Iriawan.
Kecurigaan Mochamad Iriawan akhirnya terbukti. Laga Vietnam melawan Thailand berakhir imbang sehingga menyingkirkan Timnas Indonesia U-19 melalui aturan head to head di Piala AFF U-19 2022.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sangat Kecewa
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, juga mencium adanya tindakan tidak sportif yang dilakukan Vietnam dan Thailand. Pria yang akrab disapa Iwan Bule itu kecewa melihat tindakan kedua tim elite Asia Tenggara itu.
"Saya tidak bisa menilai laga Vietnam melawan Thailand. Silakan Anda menilai, akan tetapi dari 30 sampai 40menit pertama kelihatan," kata Mochamad Iriawan.
"Termasuk pada menit ke-70 bola hanya diputar-putar. Saya tidak bisa bicara apa-apa. Saya kecewa. Harusnya mereka bermain fairplay," ucap Iriawan.
Advertisement
Tetap Bangga
Mochamad Iriawan juga mengucapkan terima kasih kepada para pemain Timnas Indonesia U-19. Menurut Iriawan, pasukan Shin Tae-yong telah melakukan yang terbaik sepanjang turnamen.
"Terima kasih Coach Shin dan anak-anak juga. Tentu semua kecewa dengan hasil ini, termasuk saya. Kami semua minta maaf karena ini hasil terbaik yang didapat anak-anak. Aturannya ya memang bikin kitatidak lolos," ujar Shin Tae-yong.
Ini menjadi edisi pertama dalam lima tahun terakhir Timnas U-19 gagal menembus semifinal Piala AFF U-19 2022. Terakhir kali Timnas U-19 gagal ke semifinal terjadi pada edisi 2016.
Tuntut Investigasi
Sementara itu, manajer Timnas Indonesia U-19, Endri Erawan, menyayangkan tindakan main mata yang dilakukan Vietnam dan Thailand. Endri menilai, seharusnya kedua tim tetap ngotot mengincar kemenangan pada waktu yang tersisa.
"Saya yakin Indonesia yang terbaik, harusnya di posisi 1. Cuma karena regulasi, Indonesia jadi tersisih. Saya tidak melihat pertandingan itu secara langsung, akan tetapi saya dengan kabar dua tim itu tidak saling serang pada laga tersebut," ucap Endri Erawan.
"Saya berharap investigasi dari AFF untuk laga tersebut. Kalau menurut AFF itu fairplay, silakan lanjut. Kalau tidak fairplay, perlu ada pertimbangan untuk mendiskualifikasi kedua tim tersebut," tegas Endri Erawan.
Advertisement
Regulasi Jadul
Pelatih Timnas Indonesia U-19, Shin Tae-yong, juga murka dengan kegagalan anak asuhnya ke semifinal Piala AFF U-19 2022. Shin Tae-yong menyangkan adanya regulasi head to head yang masih diterapkan oleh turnamen tersebut.
"Memang head to head seperti situasi skarang ini sudah hilang di regulasi FIFA atau AFC. Akan tetapi, sedikit aneh memang regulasi ini masih ada di AFF," kata Shin Tae-yong.
"Kami tidak lolos ini tidak masuk akan dan memang harusnya dari lawan dan pesaing kami juga melakukan laga dengan fairplay. Akan tetapi nyatanya tidak seperti itu," ucap Shin Tae-yong.