Bola.com, Jakarta - Semifinal Piala Presiden 2022 rampung. Arema FC dan Borneo FC Samarinda menjadi dua klub terbaik yang bakal beradu di partai puncak turnamen pramusim ini.
Arema FC tak menemui kesulitan berarti di leg kedua yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang (11/7/2022). Ketiadaan Carlos Fortes di kubu PSIS Semarang benar-benar dimanfaatkan dengan baik.
Advertisement
Sepakan bebas Rizky Dwi dan aksi M. Rafli pada masing-masing babak, hanya bisa dibalas oleh Jonathan Cantillana di penghujung laga.
Klub berjulukan Singo Edan itu pun berhasil menang dengan skor agregat 4-1 dan lolos ke final Piala Presiden 2022.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Borneo FC
Sementara itu di pertandingan lain, PSS Sleman menjadi korban pembantaian tuan rumah Borneo FC Samarinda. Tak tanggung-tanggung, mereka berhasil empat kali menjebol gawang sang tamu.
Matheus Pato, Stefano Lilipaly, M. Sihran dan Diego Michiels bergantian masuk papan skor. Klub berjulukan Pesut Etam ini melaju dengan skor agregat enam kosong tanpa balas.
Dari dua laga yang berlangsung tersebut, beberapa catatan menarik berhasil dirangkum Bola.com. Berikut ulasan selengkapnya.
Advertisement
Matheus Pato Tak Terbendung
Carlos Fortes boleh saja moncer sepanjang babak grup Piala Presiden 2022. Dari empat laga tersebut, penyerang PSIS Semarang itu berhasil mencetak lima gol sekaligus memuncaki daftar topskor sementara.
Tetapi di fase gugur, pemain asal Portugal itu justru kepayahan. Tak hanya gagal mencetak gol dalam dua laga terkini, ia pun terpaksa menepi dari turnamen ini lantaran cedera yang dialami.
Alhasil, posisinya di daftar pencetak gol terbanyak berhasil disalip penggawa Borneo FC, Matheus Pato. Ia berhasil mencetak empat gol sejak babak gugur dan telah mengoleksi total enam gol sejauh ini.
Arema FC Paling Solid
Arema FC mungkin gagal melanjutkan rekor cleansheet mereka. Tetapi cuma kebobolan dua gol hingga mencapai babak final, merupakan sebuah pencapain baru di perhelatan Piala Presiden.
Adilson Maringa tentu jadi pemain yang paling layak mendapatkan pujian. Pemain asal Brasil itu menampilkan performa brilian hampir di setiap pertandingan yang dijalani bersama Arema FC.
Tak heran bila pemain berusia 31 tahun tersebut digadang-gadang bakal merebut status pemain terbaik turnamen. Dan hanya ada satu syaratnya yakni membawa klubnya juara dengan mengalahkan Borneo FC Samarinda di partai puncak.
Advertisement
Rekor Kemenangan Agregat Terbesar di Piala Presiden
Sejak Piala Presiden pertama kali dihelat pada 2015, tak cuma sekali dua kali saja kita melihat hujan gol di sebuah pertandingan. Tetapi performa Borneo FC Samarinda di fase semifinal tahun ini sungguh luar biasa.
PSS Sleman yang berhasil mengantarkan Persib Bandung dibuat tak berdaya. Optimisme yang sempat merebak akhirnya hancur lantaran kekalahan dua gol tanpa balas di depan pendukungnya sendiri di Stadion Maguwoharjo, Sleman.
Bukannya bangkit, PSS justru makin merana saat bermain di markas lawan. Stefano Lilipaly dkk menambah empat gol lagi untuk menggenapi agregat menjadi 6-0. Rekor terbesar dalam sejarah Piala Presiden.