Bola.com, Jakarta - Tak banyak pesepak bola yang tetap menempuh pendidikan seraya berkarier di level profesional. Satu diantaranya adalah Martinus Novianto, striker yang musim lalu membawa Deltras Sidoarjo promosi ke Liga 2.
Eks striker Timnas Indonesia U-19 ini tengah menjadi mahasiswa jenjang Strata-2 Ilmu Olahraga di Universitas Yogyakarta. Ia menargetkan tahun ini ia sudah bisa menyandang gelar S2.
Advertisement
Bagi Martinus Novianto, pilihan tak melupakan pendidikan berkat dorongan kuat dari orangtuanya, terutama sang ayah, Joko Prayitno yang ingin ada anaknya menjadi sarjana.
"Dua kakak saya tak melanjutkan pendidikan. Saya pun terus memotivasi diri untuk memenuhi keinginan ayah," ujar Martinus Novianto dalam channel youtube Omah Balbalan.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pintar Sejak Kecil
Selain dorongan dari sang ayah, Martinus sejak kecil dikenal berotak cerdas. Meski sudah bergelut di sepak bola sejak dini di SSB Handayani, Gunung Kidul, pria kelahiran 4 November 1995 selalu mendapat rangking minimal peringkat 5 Besar dari sekolah dasar sampai menengah atas.
Martinus pun beruntung kesempatan mendapatkan kesempatan masuk Universitas Yogyakarta karena statusnya sebagai pemain timnas U-19 pada 2014. Kebetulan saat itu, Universitas Yogyakarta menjalin kerjasama dengan PSSI buat Martinus dan rekan-rekannya menempuh pendidikan untuk bekal di masa depan.
"Awalnya memang tak mudah membagi waktu. Tapi, setelah dijalani jadi terbiasa. Apalagi, saya pun semakin sadar bahwa pendidikan itu sangat penting," terang Martinus yang pernah memperkuat Bali United, Persikad Depok, Celebes Unitedm Sulut United, dan PSIM Yogyakarta ini.
Advertisement
Kuliah Online
Statusnya sebagai pesepak bola aktif juga membuat pihak Universitas Yogyakarta memberikan kemudahan buat Martinus memberikan kemudahan saat menempuh pendidikan.
Diantaranya kuliahnya via online serta konsultasi rutin dengan dosen pembimbing saat mendapat tugas atau mengurus SKS pada setiap awal semester.
"Tapi, disaat libur kompetisi, kami tetap wajib ke kampus," papar Martinus yang akhirnya bersatus sarjana S1 dengan skripsi berjudul 'Endurance di SSB Real Madrid Yogyakarta" serta IPK 3,65 atau cum laude.
Belakangan, Martinus mendapat tawaran dari pihak UNY untuk melanjutkan pendidikan jenjang S-2 pada 2000 silam. "Saat ini saya fokus dulu menyelesaikan kuliah meski ada tawaran menjadi dosen. Saya juga ingin membawa Deltras meraih hasil maksimal di Liga 2 musim ini."
Jadi Pengusaha
Meski tengah fokus memburu gelar S2 dan membela Deltras di Liga 2, Martinus juga sudah memiliki berbagai rencana untuk masa depannya nanti. Satu diantaranya adalah menjadi pengusaha.
"Nantilah, setelah saya meraih gelar S2 dan kompetisi berakhir, baru saya lebih fokus untuk menentukan pilihan karier di luar sepak bola," ungkap Martinus.
Advertisement
Banyak Manfaat
Menurut Martinus, keputusannya untuk memilih tetap meneruskan pendidikan di tengah kesibukannya sebagai pesepak bola membuatnya lebih percaya diri.
Terutama saat menjalin hubungan dan komunikasi dengan orang lain. Itulah mengapa, ia berharap para pemain usia muda jangan melupakan pendidikan.
"Secara pribadi, saya sudah merasakan langsung manfaat dunia pendidikan buat karier dan kehidupan keseharian," pungkas Martinus.
Sumber: Youtube Omah Balbalan