Bola.com, Jakarta - Proses naturalisasi dua pemain keturunan, Jordi Amat dan Sandy Walsh, masih terus berlangsung. Keduanya diharapkan bisa bermain untuk Timnas Indonesia pada FIFA Matchday, September 2022.
Namun, anggota Exco PSSI, Hasani Abdulgani yang mengurusi program naturalisasi pemain keturunan tidak bisa banyak berjanji. Ia hanya meminta netizen berdoa saja supaya prosesnya berjalan lancar.
Baca Juga
Advertisement
Saat ini, dokumen kedua pemain itu memang sudah ada di DPR RI. Lembaga legislatif itu nanti akan memutuskan apakah mereka akan memberikan rekomendasi kepada Presiden Joko Widodo atau tidak.
Jika rekomendasi itu diberikan DPR, maka Presiden Jokowi bisa meneken Keputusan Presiden (Keppres) yang membuat Jordi Amat dan Sandy Walsh resmi menjadi WNI dan memperkuat Timnas Indonesia.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sama-Sama Berdoa
"Sekarang dua nama itu prosesnya sudah ada di DPR. Sebetulnya tidak berbelit-belit, mereka saja yang tidak sabar," ujar Hasani Abdulgani di kanal YouTube Registaco belum lama ini.
"Kita berdoa bersama supaya DPR mengeluarkan rekomendasi, agar nanti Pak Presiden mengeluarkan Keppres," lanjutnya.
"Saya harap September itu kan ada FIFA matchday, udah berani lagi saya ngomong. Mari kita berdoa bersama-sama semoga cepat selesai. Jadi FIFA Matchday (September) nanti mereka sudah dimainkan oleh Shin Tae-yong," ucap Abdulgani.
Â
Advertisement
Masih Harus Ada Rekomendasi FIFA
Setelah Keppres naturalisasi Jordi Amat dan Sandy Walsh keluar, kedua pemain itu menurut Hasani Abdulgani juga tidak bisa serta-merta bisa dimainkan dalam laga resmi internasional.
Pihaknya harus mendapatkan rekomendasi dari FIFA. Syarat untuk mendapatkan rekomendasi itu adalah adanya paspor yang sudah dimiliki Jordi Amat maupun Sandy Walsh.
"Setelah keppres keluar kami rekomendasi ke FIFA, dasar FIFA itu paspor dulu," ujar Abdulgani.
"Indonesia kan tidak menganut dwi kewarganegaraan, kalau itu enggak ada sebenarnya sudah beres sejak lama," lanjut mantan kolumnis di salah satu tabloid olahraga Tanah Air itu.
Â
Jordi Amat yang Terbaik Sejauh ini
Hasani kemudian berbicara mengenai perpindahan Jordi Amat ke Johor Darul Ta'zim. Hasani sama sekali tidak mempermasalahkan hal itu.
Sebab, ia tahu kualitas yang dimiliki Amat. Ia juga paham betul Shin Tae-yong tak main-main dalam memilih pemain keturunan yang akan dinaturalisasi.
"Dasarnya Shin Tae-yong memilih mereka adalah soal skill, rata-rata skillnya ada di atas pemain Indonesia. Misalnya Jordi (Amat), dari pemain yang kami ambil sejauh ini he's the best. Dia pernah main di Inggris di Spanyol," kata Hasani.
Â
Advertisement
Bersedia Bela Timnas Indonesia
Selain itu, syarat lain adalah soal kesediaan. Ada banyak pemain keturunan dan punya skill bagus tetapi memang tidak mau membela Timnas Indonesia.
"Yang kedua apakah pemain itu mau bermain untuk Timnas Indonesia, banyak kasusnya."
"Banyak bener pemain kita di luar Indonesia, dan mereka belum tentu bermain di Indonesia. Jordi pemain bagus, masuk kriteria pelatih dan dia mau. Jadi saya uruskan," tegasnya.