Bola.com, Yogyakarta - Kerusuhan antarkelompok suporter sepak bola terjadi di beberapa titik di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Senin (25/7/2022). Kerusuhan tersebut melibatkan beberapa kelompok suporter Persis Solo dan PSIM Yogyakarta.
Kejadian itu menjadi perhatian berbagai pihak. Tidak terkecuali Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI DIY. Melalui sang ketua umum, Ahmad Syauqi Soeratno, Asprov PSSI DIY, menyayangkan kejadian tersebut.
Baca Juga
Timnas Indonesia Gagal ke Semifinal Piala AFF 2024, PSSI: Pemain Sudah Tampil Maksimal
Skuad Timnas Indonesia yang Gagal di Piala AFF 2024 Awalnya Diproyeksikan untuk Pertahankan Medali Emas di SEA Games 2025
Cristian Gonzales Tawarkan Diri ke Erick Thohir Jadi Pelatih Striker Timnas Indonesia setelah Tersingkir dari Piala AFF 2024
Advertisement
"Terkait dengan kerusuhan dari kelompok suporter dari luar kota Yogya, kami dari Asprov PSSI DIY menyayangkan hal tersebut," ujar Syauqi.
Menurut Syauqi, sepak bola Tanah Air sedang dalam tahap memulai kembali. Apalagi kompetisi sepak bola Indonesia sempat sepi tanpa kehadiran penonton selama pandemi COVID-19.
"Kondisi persepakbolaan yang sekarang mulai kami jaga agar selalu kondusif ternoda oleh kelompok dari luar DIY. Beberapa kejadian di Sleman dan Kota Yogya menunjukkan hal semacam ini agar selalu diwaspadai," sambug ketua Asprov PSSI DIY.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Jalin Komunikasi
Syauqi kemudian menyebut pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan Asprov PSSI Jawa Tengah. Syauqi menyebut ia dan jajaran pengurus PSSI Jateng memiliki kesepahaman yang sama mengenai kejadian kerusuhan di Yogyakarta itu.
"Saya sudah menghubungi Asprov PSSI Jateng dan Pak Yoyok Sukawi bersama dengan jajarannya sepakat hal seperti itu tidak perlu terjadi lagi. Kami akan bertemu dan berkoordinasi agar kejadian itu tidak terjadi di kemudian hari," jelas Syauqi.
Â
Advertisement
Sarana Persaudaraan
Eks CEO BLAI itu pun meminta semua pihak untuk mengambil hikmah atas kejadian kerusuhan tersebut. Ia juga mengajak semua pihak untuk menjaga agar sepak bola bisa tetap menjadi sarana pemersatu bukan sebaliknya.
"Semoga ini jadi hikmah dan pelajaran, mari kita niatkan sepak bola menjadi sarana persaudaraan, bukan sarana yang menakutkan sarana yang malah membuat kita terpisahkan satu sama lain," lanjutnya.
Â
Meminta Ketegasan Petugas
Tidak lupa, Syauqi Soeratno juga meminta aparat kepolisian untuk bisa bersikap tegas. Semua pihak yang diduga menjadi provokator harus ditangkap dan diadili sebagaimana mestinya.
"Aparat keamanan kami minta untuk bisa bertindak dengan tegas, mengusut semua pelaku yang terindikasi melakukan provokasi, sehingga masyarakat Yogya dan sekitarnya bersikap terhadap kerusuhan yang terjadi yang diakibatkan kelompok dari luar itu," ujar Syauqi.
Â
Advertisement
Apresiasi ke Pemkot Surakarta
Ia juga memberikan apresiasi khusus terhadap Pemkot Surakarta. Menurutnya, Pemkot Surakarta sudah bertindak dengan cepat dan tepat dalam menanggapi kejadian tersebut.
"Kami apresiasi Pemkot Surakarta telah mengambil sikap dengan cepat, meminta maaf dan siap mengganti kerugian. Saya juga membaca di media sosial, beliau akan memblacklist pelaku kerusuhan tersebut," tandas Syauqi.