Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-16 berhasil menembus final Piala AFF U-16 2022 usai mengalahkan Myanmar, Rabu (10/08/2022) malam WIB. Namun demikian, anak asuh Bimas Sakti ini harus langsung berbenah menuju partai final.
Duel seminal antara Timnas Indonesia U-16 vs Myanmar U-16 ini digelar di Stadion Maguwoharjo, Sleman. Pertandingan ini berjalan seru tapi menegangkan bagi tim asuhan Bima Sakti ini.
Baca Juga
Cedera Lutut Bareng Timnas Indonesia, Kevin Diks Kasih Update: Semakin Baik!
Kepada Media Italia, Erick Thohir Berjanji Akan Terus Menaturalisasi Pemain Sambil Pembinaan Pemain Muda
Termasuk Timnas Indonesia, Ini Negara yang Sekarang Ada di Daftar Lolos ke Putaran Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia
Advertisement
Pasalnya Myanmar memilih banyak bertahan. Mereka bahkan akhirnya bisa unggul lebih dahulu pada menit ke-44 melalui aksi Nay Min Htet.
Akan tetapi Riski Afrizal bisa menyamakan skor pada menit ke-69 dengan tendangan bebasnya. Laga di waktu normal berakhir dengan skor 1-1 dan harus dilanjutkan ke babak adu penalti.
Di sini, satu eksekutor Myanmar yakni Shine Wanna Aung gagal melakukan tugasnya karena bola sepakannya bisa ditahan kiper Andrika Fathir Rachman. Indonesia U-16 pun menang dengan skor 5-4 dan berhak melaju ke final untuk berhadapan lawan Vietnam U-16.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Ketajaman Lini Serang Menguap Begitu Saja
Timnas Indonesia U-16 tampil ganas di turnamen ini. Selama di babak penyisihan Grup A, mereka mencetak 13 gol dari tiga laga saja.
Sembilan di antaranya mereka hasilkan di satu laga, yakni saat melawan Singapura. Indonesia U-19 pun jadi tim paling produktif di babak ini.
Sayangnya, di laga lawan Myanmar ini, ketajaman para pemain Garuda Asia tidak terlihat. Mereka memang bisa menciptakan prahara di pertahanan lawan dan menciptakan beberapa peluang. Sayangnya peluang itu gagal mereka maksimalkan.
Hal ini memang tak lepas dari permainan bertahan yang diterapkan Myanmar. Namun ini harus segera dibenahi.
Bukan tak mungkin Vietnam memakai strategi bertahan untuk membuat frustrasi Indonesia U-16 dan kemudian menusuk di saat pertahanan Garusa Asia lengah.
Advertisement
Aksi tak Terpuji Oknum Suporter
Laga Indonesia U-16 vs Myanmar ini tetap disaksikan penonton. Stadion Maguwoharo memang tak terisi full.
Namun dukungan yang diberikan para suporter sangat mengagumkan. Mereka tak kenal lelah terus memberikan dukungan pada skuat Merah Putih dari awal sampai akhir.
SAYANGNYA, di tengah laga ada aksi tak terpuji yang dilakukan oknum suporter. Pada menit ke-61, bola sedang dikuasai oleh kiper Myanmar U-16.
Sang kiper berlama-lama menguasai bola. Hal yang wajar dalam olahraga ini untuk membuang waktu dalam kondisi unggul.
Sayangnya tiba-tiba ada oknum yang melempar gelas minuman mineral ke lapangan. Untungnya gelas tersebut tak sampai mengenai kiper Myanmar.
Aksi ini sendiri mungkin saja akan berbuah sanksi. Sebuah aksi yang tak terpuji, tak dewasa, dan jelas tak boleh terulang lagi di masa depan.
Stamina Terkuras?
Salah satu kunci Timnas Indonesia U-16 bisa melaju jauh adalah karena permainan mereka yang agresif. Mereka gas pol dari awal sampai akhir.
Dan sepertinya, efeknya terlihat di laga ini. Setelah tiga laga, skuat Timnas Indonesia U1-6 mungkin mulai kehabisan energi.
Tak semua, tapi ada beberapa pemain yang tampak mulai kelelahan. Pasalnya umpan-umpannya mulai tak akurat.
Semoga saja masalah ini bisa diatasi di final. Salah satunya dengan rotasi pemain.
Advertisement
Komunikasi Bek dan Kiper Perlu Dibenahi
Di laga ini gawang Indonesia U-16 sebenarnya jarang mendapat ancaman. Namun Myanmar bisa mencetak gol dengan hanya dua percobaan tembakan.
Gol ini sebenarnya tak lepas dari kesalahan komunikasi lini belakang sendiri. Lebih spesifiknya antara kiper dan duo bek tengah.
Gol ini bermula saat Myanmar mengirim bola lambung ke kotak penalti. Saat itu duo bek tengah Indonesia U-16 sudah mengapit satu penyerang lawan.
Namun kiper Andrika Fathir Rachman memutuskan untuk maju menghalau bola. Dalam prosesnya ia menubruk M. Iqbal meski berhasil meninju bola. Tapi sayangnya bola malah jatuh tepat di kaki lawan.
Ini bukan pertama kalinya miskomunikasi antara bek dan kiper terjadi. Menghadapi Vietnam, masalah tersebut harus dibereskan karena jika tidak mereka bisa mengekspoitasi hal tersebut.
Mental Baja Garuda Asia
Ada faktor lain yang membantu Timnas Indonesia U-16 melaju sampai ke final Piala AFF U-16 ini. Mereka punya mentalitas baja.
Hal tersebut terlihat saat melawan Vietnam U-16 di matchday ketiga Grup A lalu. Saat itu Indonesia U-16 tertinggal satu gol lebih dahulu pada menit ke-41.
Namun mereka tak menyerah. Garuda Asia bisa bangkit dan akhirnya berbalik unggul 2-1.
Mereka mengulang kisah yang sama melawan Myanmar. Meski tertinggal lebih dahulu, Indonesia U-16 bisa menyamakan skor dan kemudian memang dari adu penalti.
Hal ini akan jadi modal yang sangat berharga bagi Timnas Indonesia U-16 kala menghadapi Vietnam di babak final Piala AFF U-16 2022 nanti.
Advertisement
Hasil Timnas Indonesia U-16 di Piala AFF U-16 2022
- 31 Juli
Indonesia U-16 2-0 Filipina U-16
- 3 Agustus
Singapura U-16 0-9 Indonesia U-16
- 6 Agustus
Indonesia U-16 2-1 Vietnam U-16
- 10 Agustus
Indonesia U-16 1-1 Myanmar U-16 (p 5-4)