Bola.com, Jakarta - Indonesia pernah memiliki program mercusuar menarik di dunia sepak bola. Program itu sempat dilakukan di beberapa era yang berbeda. Yakni mengirim pemain muda potensial Tanah Air untuk berlatih dan mengikuti kompetisi di negara yang dinilai punya tradisi sepak bola yang lebih baik.
Satu di antaranya adalah program bernama Sociedad AnĂ³nima Deportiva (SAD) Indonesia. Tim ini mengikuti kompetisi selama beberapa tahun di Uruguay.
Advertisement
Salah satu alumni dari SAD Indonesia adalah Muhammad Zainal Haq. Pemain satu ini dahulu pernah mencuri perhatian. Sebab, ia sempat mendapatkan kontrak di Penarol U-19, bahkan naik tingkat sampai Penarol U-23.
Kepada Kanal Youtube pinggir lapangan, Haq menceritakan bagaimana pengalamannya selama di Uruguay. Saat itu, Zainal Haq bersama Syamsir Alam mendapatkan kontrak di klub besar Uruguay itu.
"Di Uruguay total hampir empat tahun. Sempat bergabung dengan Penarol U-19 di sana setahun, saya berdua saat itu sama Syamsir Alam," katanya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Jadi Pilihan Utama
Zainal Haq berposisi sebagai bek tengah. Saat di Penarol U-19, Haq mendapatkan banyak kesempatan bermain. Bahkan, ia selalu jadi andalan di lini belakang.
Penampilan apik itu membuat Penarol tertarik mempertahankannya. Ia mendapatkan tambahan satu tahun kontrak dan naik kelas ke Penarol U-23.
"Waktu di Penarol U-19 alhamdulillah saya dimainkan terus di pelatih. Setelah kontrak itu habis saya perpanjang kontrak di sana, nambah setahun saya sempat naik ke U-23," jelasnya.
Advertisement
Berkesan
Karier di Uruguay itu juga sangat berkesan bagi Zainal Haq. Sosok yang kini berusia 30 tahun itu merasa bisa belajar banyak hal terutama soal sepak bola di Uruguay. Ia juga mendapatkan kesempatan untuk belajar Bahasa Spanyol.
"Berkesan di sana mungkin soal menyesuaikan makanan, cuaca juga, latihannya juga beda. Pendidikan juga ada sekolah, sekolah Bahasa Spanyol, seminggu tiga kali," sambungnya.
Cedera Menghambat Karier
Namun, karier Zainal Haq tak berjalan mulus. Ia sempat dua kali mengalami cedera lutut parah. Cedera itu ia dapatkan saat masih di Penarol dan ketika bermain di klub Belgia, CS Vise.
"Latihan banyak yang didapat lah di Penarol. Abis itu baru ke Vise, Belgia. Di Belgia cumua satu setengah tahun, gara-gara cedera itu saya penyembuhan. Saya kena di lutut, di Uruguay kena dan Belgia juga kena lagi," jelas Zainal Haq.
Advertisement
Belum Sempat Bela Timnas Indonesia Senior
Hal itu yang membuat Zainal Haq tidak bisa mencapai potensi maksimalnya. Ia pun tak pernah merasakan memperkuat Timnas Indonesia senior sampai saat ini.
Zainal Haq telah memperkuat banyak klub di Tanah Air. Di musim ini, Haq memperkuat klub yang berasal dari kampung halamannya, Putra Delta Sidoarjo. Mereka akan bersaing di Liga 2 2022.
Sumber: Youtube Pinggr Lapangan