Bola.com, Makassar - Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares, kecewa dengan kartu kuning yang diterimanya saat menemani timnya berlaga melawan Arema FC dalam lanjutan BRI Liga 1 2022/2023. Ia berharap wasit lebih adil dalam memberikan keputusan.
Bernardo Tavares membuat skema permainan yang bagus pada pekan kelima BRI Liga 1 20222/2023. Dengan kombinasi pemain muda, dia berhasil menekuk Arema FC 1-0 di Stadion Gelora B.J Habibie, Sabtu (20/8/2022).
Baca Juga
Advertisement
Namun ada satu hal yang membuat pelatih asal Portugal tersebut tampak jengkel, yakni kepemimpinan wasit Heru Cahyono. Apalagi Tavares diganjar kartu kuning di menit 51 akibat melakukan protes berlebihan. Apa katanya?
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Wajar Kalau Protes
Usai pertandingan, sang pelatih mengaku jika ini jadi kartu pertama dalam karier kepelatihan.
"Wasit lebih mudah memberikan kartu kuning kepada pelatih daripada pelanggaran yang terjadi berulang kali di lapangan oleh pemain Arema FC."
"Pertama kali dalam karier dapat kartu atau apapun dari wasit. Bayangkan kalau kalian seorang ayah. Anak kalian main dan melihatnya ditendang, diberikan pelanggaran dan lainnya. Pasti sebagai ayah tidak akan berhenti mulutnya. Saya cuma meminta tolong kepada wasit untuk melihat apa yang terjadi di lapangan," terangnya.
Advertisement
Wasit Berpihak pada Arema FC
Jika melihat aksi Tavares, bisa dibilang dia sosok pelatih yang berani. Dia tak segan menyampaikan pandangannya jika ada yang tidak beres. Kali ini, pelatih 42 tahun itu melihat wasit kurang adil karena banyak keputusannya lebih berpihak pada Arema.
"Saya tidak punya masalah dengan pemain Arema. Bahkan dengan pelatih Eduardo Almeida saya berteman. Saya hanya meminta wasit memimpin dengan standart yang sama untuk kedua tim," terangnya.
"Pelanggaran berulang kali dilakukan lawan. Ada sikut, injak kaki dan lainnya. Kalau ini terjadi saat pertandingan di kandang sendiri, bagaimana ketika kami bermain di luar kandang," tanyanya.
Asisten Wasit Harus Bekerja dengan Baik
Tavares juga menyayangkan asisten wasit yang tidak bekerja sebagaimana mestinya.
"Saya tahu wasit tidak bisa melihat semua kejadian di lapangan. Karena dia hanya punya dua mata. Tapi ada asisten wasit yang bisa memberitahu apa yang terjadi di lapangan."
"Mereka harus respek dengan semua tim yang sudah melakukan persiapan setiap hari untuk menjalani pertandingan," jelas Tavares.
Â
Advertisement
Protes Jadwal
Sebenarnya ini bukan kali pertama pelatih plontos itu melakukan protes. Sebelum laga lawan Arema, Tavares mengkritisi jadwal yang dimiliki PSM di mana mereka hampir setiap empat hari sekali PSM bermain.
PT Liga Indonesia Baru, operator kompetisi juga tidak mengabulkan keinginan PSM untuk menunda beberapa pertandingan demi memberikan waktu yang ideal untuk persiapan Piala AFC.
"Pemain kami bukan robot. Nanti 24 Agustus kami melawan Kuala Lumpur City. Lawan diberikan libur bermain di Liga Malaysia untuk persiapan laga itu. Sementara kami tetap menjalani kompetisi," keluhnya.
Posisi PSM Saat Ini
Advertisement