Bola.com, Jakarta - Pelatih Timnas Indonesia U-16, Bima Sakti belum lama ini diminta untuk membentuk sebuah tim dengan 11 pemain terbaik sesuai dengan seleranya. 11 pemain itu harus pernah bermain bersamanya baik di Timnas Indonesia atau di level klub.
Bima Sakti tanpa ragu memilih 11 pemain itu. Menariknya, mayoritas adalah pemain yang bermain bersamanya di Italia dengan memperkuat PSSI Primavera di pertengahan dekade 1990 an.
Advertisement
Di posisi penjaga gawang Bima memilih Kurnia Sandy. Untuk empat bek di depan Kurnia ada sosok Anang Ma'ruf, Nur Alim, Eko Purdjianto, dan Aji Santoso.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Antara Anang atau Agung
Kemudian timbul pertanyaan, mengapa Bima lebih memilih Anang Ma'ruf di posisi bek kanan. Sebab di posisi itu ada pemain lain yang punya kualitas bagus seperti Agung Setyabudi.
"Anang dan Agung dua pemain bagus dengan tipe yang berbeda, kalau Agung keras, ngeyel. Kalau Anang ini lincah dan saya sering marah saya dia karena baju dia jarang kotor. Jarang sliding tapi umpan krosingnya top," jelas Bima di kanal Youtube Sport77 Official.
Advertisement
Lini Tengah
Bima Sakti memilih formasi 4-3-3 pada tim terbaik versinya ini. Di posisi gelandang bertahan, Bima menempatkan dirinya sendiri.
Mendampingi Bima ada sosok Ansyari Lubis dan Fakhri Husaini. Dua pemain ini memang menjadi metronom andalan Timnas Indonesia di era 1990 an.
Idolakan Fakhri Husaini
Bima pun punya alasan khusus memilih Fakhri Husaini. Selain karena skill yang dimiliki, Fakhri adalah pemain yang diidolakan Bima sejak ia kecil.
"Ini (Fakhri) pemain luar biasa idola saya, latihan kalau tendangan voli-voli wah luar biasa," ungkap Bima.
Advertisement
Semangat Luar Biasa dari Boaz Solossa
Di posisi tiga penyerang, Bima tanpa ragu memilih Kurniawan Dwi Yulianto, Bambang Pamungkas, dan Boaz Solossa. Kurus dan Bochi ditempatkan di sisi winger untuk menopang kinerja Bepe.
Bima mengungkapkan ia pernah memiliki pengalaman menarik dengan Boaz. Ketika Boaz cedera patah kaki, ia langsung menelpon Boaz. Bima memberikan semangat kepada pemain asal Sorong, Papua Barat itu.
Bima sendiri pernah mengalami patah tulang yang mirip seperti yang dialami Boaz Solossa. Jadi ia paham rasanya berada di situasi seperti Boaz.
"Saya langsung telpon, saya semangati dia, saya bilang saya cedera lebih parah dari dia. Buktinya dia cepet kan bisa main lagi," tandas Bima.
Sumber: Youtube Sport77 Official