Bola.com, Sleman - PSS Sleman siap memberikan bantuan hukum terhadap keluarga seorang suporter yang meninggal dunia karena dikeroyok belum lama ini.
Diketahui seorang suporter PSS Sleman bernama Aditya Eka Putranda harus menghembuskan nafas terakhirnya setelah mengalami pengeroyokan oleh salah satu suporter setelah pulang dari menonton laga PSS menghadapi Persebaya di stadion Maguwoharjo, Sleman, Sabtu (27/8/2022) malam WIB.
Baca Juga
Advertisement
Komitmen pemberian bantuan hukum itu ditegaskan oleh Direktur Utama PT Putra Sleman Sembada (PSS), Andywardhana. PSS akan terus mengawal kasus itu sampai selesai.
"Kami dari PSS Sleman sangat menyayangkan terjadinya insiden yang membawa korban terhadap salah satu suporter kami. Sebagai bentuk keprihatinan kami karena kami tidak dapat melakukan tuntutan langsung, kami akan mengawal kasus ini hingga tuntas dan kami akan memberikan bantuan hukum kepada pihak korban sampai kasus ini selesai," ujar direktur utama PT Putra Sleman Sembada (PT PSS), Andywardhana.
"Kami ingin mengawal secara hukum kepada pihak keluarga korban. Sehingga keadilan dapat ditegakkan dan saya sangat berharap kejadian ini tidak terulang lagi di bumi Sembada maupun di tempat lainnya," sambungnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tindakan Pidana
Menurut Andy, kejadian pengeroyokan tersebut merupakan murni tindakan pidana karena terjadi di luar kegiatan sepak bola. Apalagi hingga menyebabkan korban meninggal dunia.
"Saya melihat juga bahwa kejadian ini adalah suatu tindakan pidana murni di luar dari kegiatan sepak bola. Terlebih, karena ini menimpa salah satu suporter kami yang sudah kami anggap sebagai keluarga sendiri. Kami akan mengawal kasus ini sampai tuntas," tuturnya.
Advertisement
Rivalitas Suporter
Dari beberapa informasi yang dihimpun oleh pihak kepolisian, pengeroyokan ini terjadi akibat rivalitas dari para suporter. Oleh karena itu, Andy berharap kasus ini dapat diusut tuntas dan semua orang tetap bisa merasa aman ketika menonton PSS berlaga.
"Apalagi, ini disebabkan karena rivalitas dari para suporter. Mungkin kalau ada teman teman lain yang ingin memberikan dukungan yang sama seperti kami, kami sangat terbuka untuk berkolaborasi dan bekerja sama sehingga kita sama-sama selesaikan kasus ini dan semua orang tetap bisa merasa aman ketika menonton kebanggaannya bertanding di stadion," tandas Andy.
Pertandingan Terlalu Malam
Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa pun prihatin atas kejadian ini. Apalagi ini adalah kasus yang berulang. Sebelumnya di awal Agustus 2022 lalu juga ada seorang suporter PSS yang meninggal dunia.
Danang pun memberikan saran kepada PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB). Terutama mengenai kick off pertandingan yang terlalu malam.
Advertisement
Perlu Ada Kebijakan
Diketahui, laga antara PSS melawan Persebaya pada akhir pekan lalu digelar pada pukul 20.30 WIB. Laga ini baru berakhir ketika sudah memasuki pukul 22.30.
"Karena ini kedua kalinya, mudah-mudahan ada sebuah kebijakan khusus dari PSSI pusat agar pertandingan tidak terlalu malam," kata Danang.
Yuk Intip Posisi PSS Saat Ini
Advertisement