Bola.com, Sleman - Manajemen PSS Sleman bersama salah satu kelompok suporter mereka, Brigata Curva Sud (BCS) membentuk tim advokasi bersama.
Tim itu dibentuk untuk terus mengawal kasus pengeroyoksn yang menimpa salah satu suporter PSS Sleman hingga meninggal dunia, Aditya Eka Putranda.
Baca Juga
Advertisement
Sebanyak 12 tersangka sudah diamankan Polisi atas kasus ini. Polisi juga sudah memverifikasi bahwa mereka terafiliasi sebagai anggota salah satu suporter. Untuk itu, PSS bersama Brigata Curva Sud (BCS) akan membentuk tim advokasi untuk menuntaskan kasus ini.
"Kami bersama BCS saat ini sudah membuat tim advokasi untuk mengusut tuntas kasus ini. Semoga dengan adanya hal ini, kasus tersebut bisa segera tuntas serta pelaku diberikan hukuman yang setimpal," ujarnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Harus Ada Efek Jera
Andy menambahkan tujuan dibentuknya tim advokasi ini agar kasus tersebut segera selesai serta hal ini tidak terjadi kembali karena akan menimbulkan efek jera.
Ia ingin pelaku yang terlibat dalam aksi pengeroyokan itu mendapatkan hukuman yang berat. Sehingga kejadian serupa tak terjadi lagi di kemudian hari.
"Semoga dengan adanya tim advokasi ini membuat kasus ini segera terselesaikan dan pelaku dapat dihukum setimpal agar memberikan efek jera kepada mereka dan hal ini tidak terulang kembali," tegas Andy.
Advertisement
Melayat
Manajemen PSS Sleman sendiri telah melayat ke rumah duka almarhum Aditya Eka Putranda, suporter yang menjadi korban pengeroyokan di daerah Gamping, Sleman. Mewaliki manajamen PSS, Direktur utama PT Putra Sleman Sembada (PT PSS), Andywardhana, menyampaikan rasa dukanya ketika menyambangi rumah almarhum.
"Kami hari ini melakukan layatan ke rumah duka Aditya. Di sana kami mendengarkan bagaimana kisah hidup seorang Aditya dari orang tuanya. Bagaimana semangatnya untuk bersekolah dan mendukung PSS," ujar Andy.
Bersemangat Dukung PSS
Andy kemudian sedikit bercerita mengenai apa yang dialami Adit sebelum kejadian nahas itu. Menurut Andy, Adit sangat bersemangat berangkat mendukung PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo seperti biasa.
"Orang tua almarhum Adit bercerita sebelum kejadian, Adit seperti biasa dijemput oleh teman-temannya untuk menonton PSS di stadion. Lalu setelah pertandingan usai, mereka dikabari kalau Adit terjatuh dari motor. Ketika mereka ke rumah sakit, ternyata Almarhum sudah meninggal dunia dengan sebab lain," sambungnya.
Advertisement