Bola.com, Surabaya - Suporter Persebaya Surabaya, Bonek, melakukan protes dengan cara yang unik. Mereka melakukannya setelah melihat tim kebanggaannya dipermalukan oleh Bali United di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jumat (02/09/2022).
Persebaya kalah 0-1 saat menjamu Serdadu Tridatu dalam laga pekan ketujuh BRI Liga 1 2022/2023 tersebut. Seperti biasa, seluruh stadion menyanyikan lagu Song for Pride disertai musik setiap setelah pertandingan kandang Bajul Ijo.
Baca Juga
Advertisement
Namun, Bonek tampaknya memilih melakukan aksi protes terhadap kekalahan itu dengan cara yang elegan. Mereka memunggungi atau berbalik badan membelakangi para pemain yang masih berada di tengah lapangan.
Suporter dengan warna kebesaran hijau itu memilih diam saat para pemain bernyanyi. Padahal, lagu Song for Pride cukup sakral untuk menghargai perjuangan para pemain Persebaya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Aji Santoso Memahami
Pelatih Persebaya, Aji Santoso, bisa memahami aksi protes yang dilakukan oleh Bonek akibat kekalahan di laga kandang tersebut.
"Ketika nyanyi Song for Pride, teman-teman Bonek kecewa dengan hasil, itu wajar," Aji Santoso menuturkan.
"Tapi, perlu diingat, dalam sepak bola itu kalah tidak kalah, menang dan seri. Tidak ada satu pun satu tim di dunia ini yang tidak pernah kalah di kandang,” lanjutnya.
Advertisement
Sikap Berbeda Bonek
Menariknya, sebelum laga ini Bonek menyanyikan Song for Pride penuh semangat menghadap tim kebanggaannya. Lagu itu juga memberi makna sebagai dukungan penuh kepada para pemain yang berjuang.
Namun, sikap mereka berubah setelah pertandingan. Raut kekecewaan menyelimuti wajah suporter yang berada di tribune. Terlebih, ini merupakan kekalahan kandang pertama yang diderita Persebaya.
"Yang jelas hasil ini tidak kami inginkan. Kami sudah tahu perjuangan anak-anak sudah bagus, meskipun lawannya pemain-pemain yang malang melintang di sepak bola Indonesia,” imbuh pelatih asli Malang tersebut.
Aji Santoso: Tidak Ada yang Salah dengan Permainan Tim
Gol tunggal laga ini dicetak oleh Privat Mbarga di menit ke-33. Apa yang dilakukan pemain asal Kamerun itu membuat Persebaya menelan kekalahan kandang pertama sejak 13 Maret 2020 lalu saat kalah 3-4 dari Persipura Jayapura.
Artinya, sudah dua tahun Persebaya tak kalah di kandang sendiri. Musim lalu, Bajul Ijo malah dua kali menundukkan Bali United yang akhirnya menjuarai Liga 1 2021/2022. Tapi, kondisinya saat ini sudah berbeda.
Persebaya sebenarnya mengawali laga dengan tampil bertahan. Tapi, Sepanjang pertandingan, banyak serangan yang dilakukan oleh Alwi Slamat dkk. terutama di babak kedua.
Sayang, tak ada satu pun dari lima tembakan tepat sasaran Persebaya yang berbuah gol ke gawang Serdadu Tridatu.
"Tidak ada masalah dengan permainan anak-anak, sudah mengeluarkan kemampuan maksimal. Saya akui Bali United pertahanannya cukup kuat, mereka punya pemain yang sudah malang melintang di sepak bola Indonesia,” ucap Aji.
Advertisement
Performa Maksimal
Aji Santoso merasa tidak perlu menyalahkan para pemainnya dalam kekalahan kandang ini. Dia melihat skuad Bajul Ijo sudah berusaha keras untuk mencetak gol meski tak berhasil.
“Menurut saya, tidak ada yang perlu disalahkan dengan pemain. Karena sudah mencoba mengerahkan kemampuannya," Aji mengungkapkan.
"Kami akan segera evaluasi. Saya sangat yakin akan ada evaluasi kepada semua tim untuk lebih baik lagi,” tuturnya.
Gagal Lanjutkan Tren Positif
Hasil ini jadi kekalahan pertama Persebaya musim ini dan gagal meneruskan tren kemenangan. Sebelumnya, mereka meraih tiga poin dalam dua laga beruntun dengan skor identik 1-0 atas PSIS Semarang dan PSS Sleman.
Persebaya kini baru mengemas 10 poin dari delapan pertandingan, hasil dari tiga menang, satu seri, dan empat kalah.
Mereka untuk sementara menduduki posisi kedelapan dan berpotensi turun peringkat karena beberapa klub lain belum memainkan laga pekan kedelapan
Advertisement