Bola.com, Sleman - Salah satu kelompok suporter PSS Sleman, Slemania menyatakan undur diri sejenak dari kegiatan mendukung PSS secara langsung di stadion. Hal itu diungkapkan Slemania di media sosial resmi mereka.
Slemania merasa harus undur diri terlebih dahulu untuk menghormati dua suporter PSS Sleman yang meninggal dunia di bulan Agustus 2022 yang lalu. Juga untuk menghormati keluarga yang ditinggalkan keduanya.
Baca Juga
Aneh tapi Nyata! PSM Main dengan 12 Pemain saat Menang atas Barito Putera di BRI Liga 1: Wasit Pipin Indra Pratama Jadi Bulan-bulanan
Darel Valentino, Pesona The Last Boy Scout di Tengah Gemerlap Para Bintang di Malut United FC saat Bekuk PSIS di BRI Liga 1
BRI Liga 1: Malut United FC Pecundangi PSIS, Pembuktian Para Mantan di Semarang
Advertisement
"Ada kalanya kami harus berlari, ada saatnya kami harus menepi," tulis Slemania di akun Instagram resmi mereka.
"Kami dari keluarga besar Slemania memutuskan untuk menepi sejenak untuk menghormati keluarga yang sudah mendahului kami," lanjut Slemani.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tetap Setia
Meski demikian, bukan berarti Slemania akan melepas begitu saja PSS Sleman. Mereka akan tetap memberikan dukungan dan doa dalam bentuk lain untuk Elang Jawa.
"Di dalam waktu menepi hanya ada satu nama PSS Sleman. Sampai jumpa di lain kesempatan," tandas mereka.
Advertisement
Ikuti Jejak
Slemania pun tampak mengikuti langkah saudara mereka, Brigata Curva Sud (BCS). Pada 2 September 2022 lalu, BCS sudah mengumumkan keputusan untuk undur diri sementara dari kegiatan mendukung PSS secara langsung.
"Berdasarkan forum malam ini, kami tidak akan mendampingi PSS Sleman untuk bulan ini. Hidup harus berjalan, baik-baik dalam perjalanan ya @PSSleman," bunyi pernyataan BCS di akun Twitter resmi mereka @BCSxPSS_1976 pada Jumat (2/9/2022) pukul 23.20 WIB.
Selalu Komunikasi
Sementara itu pelatih PSS Sleman sudah mengetahui keputusan dari dua kelompok suporter PSS itu. Ia mengaku selalu menjalin komunikasi dengan mereka.
"Kami sudah tahu, kami selalu komunikasi, mereka cooling down, ada beberapa alasan yang kami pahami," kata Seto.
Advertisement
Berpengaruh di Lapangan
Pelatih berusia 48 tahun itu pun merasa pasti ada pengaruh bertanding tanpa didampingi suporter. Tapi Seto tetap mengharapkan doa dari para pendukung setia PSS Sleman itu.
"Ada tiga pertandingan lagi yang harus dijalani tanpa suporter, pengaruh pasti ada tapi yang paling pertama adalah dukungan dan doanya," tandasnya.