Bola.com, Malang - Kegigihan pelatih asal Portugal menjadi pelatih kepala Arema FC runtuh sudah. Karena manajemen memilih untuk tidak lagi memakainya setelah pekan ke delapan BRI Liga 1 2022/2023.
Performa Arema FC yang tak konsisten dan kritik berkelanjutan dari Aremania jadi pertimbangan manajemen mengambil keputusan tersebut.
Baca Juga
BRI Liga 1: Raja Isa Dukung Mantan Pelatih Timnas Malaysia Kelahiran Bandung Ini Tangani Persis
Tugas Berat Menanti Pelatih Baru Persis: Sering Kebobolan karena Transisinya Berantakan, Paceklik Gol Kian Panjang
Rapor Penggawa Timnas Indonesia di Pekan Ke-11 BRI Liga 1: Sayuri Bersaudara Menggila, Egy Sukses Jadi Pahlawan
Advertisement
Sebelumnya, Almeida terlihat sangat percaya diri. Dia tak akan mundur dari jabatannya. Sekalipun Aremania kerap menuntutnya mundur.
Selama pemain masih menaruh kepercayaan kepadanya, Almeida akan bekerja secara profesional setiap hari. Bahkan dia menantang Aremania untuk terus menekannya, tapi Almeida bakal tetap fokus menangani tim.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Diistirahatkan
Namun dia seperti lupa ada manajemen yang bisa melakukan evaluasi dan memecatnya. Kabarnya, malam hari setelah pertandingan Arema melawan Barito Putera, manajemen menggelar rapat.
Para petinggi terlibat dalam meeting yang dilakukan secara virtual. Setelah melakukan evaluasi, diputuskan Almeida dicopot dari jabatannya.
Hanya saja manajemen Arema memperhalus bahasanya dengan istilah 'mengistirahatkan' Almeida. Karena manajemen Arema tetap ingin menjaga hubungan baik dengan sang pelatih.
Advertisement
Masih Terikat Kontrak
Apalagi pelatih 44 tahun itu sebenarnya masih terikat kontrak dengan Arema sampai dua musim kedepan. Atau sampai 2024 mendatang.
“Manajemen sampaikan permohonan maaf kepada banyak pihak jika keputusan yang diambil merugikan pihak lain. Dan memohon agar semua pihak dapat menerimanya termasuk soal penunjukan caretaker Arema,” kata Manajer Arema, Ali Rifki.
Serba Salah
Bisa dibilang faktor lain dicopotnya Almeida dari kursi pelatih Arema, karena responnya kepada suporter hingga awak media. Apa yang dilakukannya seperti selalu salah.
Seperti saat Aremania memintanya mundur. Dia justru menantang suporter untuk menekannya. Dan dia tidak peduli dengan apa yang diinginkan suporter.
Selain itu, Almeida enggan diwawancarai media saat latihan. Dia memberikan beberapa batasan terkait peliputan Arema.
Advertisement
Posisi Sulit
Padahal selama ini manajemen Singo Edan selalu terbuka. Karena sikap Almeida, manajemen Arema berada di posisi yang sulit.
Mereka harus tetap merangkul suporter dan awak media menaruh kekecewaan kepada Almeida. Dan kini manajemen punya momen untuk melepasnya.
Karena dalam 8 laga Liga 1, Arema hanya meraih 11 poin dan ada di urutan 8. Padahal target manajemen musim ini Singo Edan bisa juara.
Yuk Intip Posisi Arema Musim Ini
Advertisement