Bola.com, Malang - Pelatih asal Portugal, Eduardo Almeida sudah tidak lagi menjadi head coach Arema FC. Dia didepak manajemen tim berjuluk Singo Edan, Senin (5/9/2022).
Dari 8 pertandingan BRI Liga 1, performa Arema belum konsisten. Saat ini, Ahmad Alfarizi dkk ada di posisi 8 dengan 11 poin.
Advertisement
Pemecatan dilakukan manajemen Arema FC setelah Almeida tak bisa mengalahkan Barito Putera di Stadion Demang Lehman, Martapura, Minggu (4/9/2022). Padahal lawan yang dihadapi merupakan tim kedua paling bawah di klasemen.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pamitan
Setelah dipecat, Almeida menyampaikan salam perpisahan lewat akun instagramnya.
“Satu setengah tahun kami bersama keluarga. Satu Piala Presiden, dua kali pelatih terbaik bulanan, posisi 4, dan 23 pertandingan tak terkalahkan (Liga 1 musim lalu). Terimakasih kepada semua yang membuat ini mungkin. Salam satu jiwa,” tulisnya.
Almeida sepertinya ingin memperlihatkan apa yang sudah dicapainya bersama Arema sejak musim lalu.
Advertisement
Dukungan
Sebenarnya, cukup banyak juga Aremania yang tetap memberikan dukungan kepadanya, baik lewat story maupun postingan feed Instagram. Semua komentar di postingan instagramnya menyampaikan terima kasih atas apa yang sudah dilakukan Almeida untuk Arema.
Namun, semua catatan apiknya itu seperti sirna di BRI Liga 1 2022/2023. Dari 8 laga, tiga kemenangan, dua imbang dan tiga kekalahan sudah cukup membuatnya dilengserkan.
Almeida tak ingin kariernya di Arema berakhir di tengah jalan. Dia sempat menyampaikan jika akan tetap bekerja profesional selama pemain tetap mempercayainya.
Sosok yang Sulit Dikritik
Almeida sosok yang enggan menerima kritikan. Di pengujung musim lalu, dia sempat dikritik karena terlempar dari perebutan juara di pengujung musim.
Namun dia menjawab kritikan itu dengan memperlihatkan catatan posisi Arema sejak musim 2017 silam. Almeida memperlihatkan jika finish di urutan ke empat sudah jadi yang terbaik di era Liga 1. Sebelumnya, Singo Edan akrab dengan papan tengah.
Selain itu, ketika disebut timnya tidak konsisten musim ini, dia juga menampik. Jika konsistensi acuannya adalah kemenangan di setiap laga
Advertisement