Bola.com, Bandung - Polemik kericuhan penukaran tiket laga Persib Bandung melawan RANS Nusantara FC di Lapangan Progresif, Gede Bage, Bandung, hingga kini terus bergulir.
Manajemen Persib Bandung sebelumnya sempat menyebut penyebab kericuhan di lokasi penukaran tiket karena ulah oknum bobotoh yang memaksa ingin mendapat tiket tanpa adanya transaksi pembelian.
Baca Juga
Advertisement
Agar kericuhan tidak meluas, manajemen Persib akhirnya memutuskan untuk menutup penukaran tiket lebih awal. Akibat kericuhan tersebut sejumlah kursi, meja dan besi pembatas di lokasi penukaran tiket mengalami kerusakan.
Imbasnya, Persib Bandung menyatakan kekecewaan karena insiden tersebut.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Oknum Pemicu
Secara sistem, memang beberapa oknum yang diduga menjadi pemicu kericuhan di lapangan Progresif tersebut pun tidak terdata. Kemungkinan mereka yang memaksakan mendapatkan gelang penanda tersebut, belum menyelesaikan transaksi pembelian tiket sebelumnya atau tidak lolos proses verifikasi vaksinasi COVID-19 dosis ketiga (booster).
Hal itu membuat Viking Persib Club (VPC) menyampaikan keberatan setelah adanya pernyataan resmi tersebut. Sebab, mereka mengklaim jika sudah melakukan pembayaran dan sesuai prosedur.
Kelompok suporter Persib ini menyatakan jika kericuhan justru dipicu oleh sistem penukaran tiket yang tidak efektif. Sementara kick off sudah semakin dekat, namun bobotoh yang merasa sudah membayar tiket tetapi tidak mendapatkan haknya.
Advertisement
Sesuai Aturan
Direktur PT Persib Bandung Bermartabat, Teddy Tjahjono menjelaskan jika ada sekitar 50 persen bobotoh yang tidak lolos proses verifikasi vaksin booster, sehingga tidak berhak membeli tiket dan terdata dalam sistem penjualan tiket online.
Namun Teddy enggan berpolemik lebih jauh, menurutnya riuhnya komentar sosial media karena kejadian di Lapangan Progresif bisa langsung ditanyakan kepada pihak komunitas. Dia sangat meyakini sistem yang dijalankan sudah sesuai aturan.
Untuk komunitas sebetulnya lebih mudah, seluruh pembeli tiket tetap harus melakukan vaksin COVID-19 dosis ketiga. Kemudian pembelian melalui orang yang telah ditunjuk oleh komunitas untuk membantu pendataan dan berkomunikasi dengan tim tiket.
Sementara saat itu, sistem telah menolak beberapa bobotoh yang belum vaksinasi booster sehingga tidak bisa di proses lebih lanjut ke proses e-tiket dan pembayaran.
“Semuanya sudah sesuai aturan. Saya tidak mau memperkeruh suasana ini. Silahkan konfirmasi kepada yang bersangkutan terkait pernyataannya,” ujar Teddy saat dihubungi wartawan, Selasa (6/9/2022).
Masuk ke Stadion
Teddy menjamin semua bobotoh yang sudah membayar telah mendapatkan haknya untuk menyaksikan pertandingan Persib kontra RANS Nusantara FC di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Minggu (4/9/2022).
“Memang akibat kejadian itu ada bobotoh non komunitas yang belum menukarkan e-tiket ke gelang penanda oleh karena lokasi penukaran di progresif ditutup lebih awal. Namun mereka dapat tetap masuk dengan menunjukan e-tiket. Tim tiket datang di area ring tiga untuk melakukan scan barcode pada tiket,” jelasnya.
Advertisement