Bola.com, Jakarta - Jalan seseorang menuju kesuksesan bisa berbeda-beda. Jalan yang diambil Zulkifli Syukur cukup menarik. Kemarahan menjadi motivasi terbesarnya untuk sukses menjadi pesepakbola profesional.
Zulkifli Syukur mengawali karier di PSM Makassar Junior. Di usia yang sangat muda, Zulkifli bisa menembus tim PSM U-18 dan PSM penyangga.
Advertisement
Tim PSM Makassar penyangga itu semacam tim cadangan. Tim tersebut berisi pemain muda yang nantinya bisa dipromosikan ke tim senior Juku Eja.
"Saya mengawali karier di PSM Makassar Junior, dulu ada namanya PSM U-18. Dulu ada PSM penyangga, saya masuk tim itu," katanya di kanal Youtube Sport77 Official belum lama ini.
"Jadi itu tim yang akan diproyeksikan naik ke senior PSM," lanjutnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Awal Kisah Dendam dengan Tony Ho
Ketika masih menjadi pemain magang di tim senior PSM, Zulkifli Syukur memiliki pengalaman yang tidak mengenakkan. Ia sempat dimarahi oleh pelatih PSM saat itu, Tony Ho.
Kejadian itu bermula saat Zulkifli dipanggil oleh salah satu pemain senior PSM, Basri Badussalam. Ia diminta menemani sang pemain di hotel tempat pemain senior Juku Eja yang lain menginap.
"Di tahun kedua, saya pernah dipanggil sama tim senior. Dulu pemain senior PSM ditempatkan di hotel, sementara pemain junior seperti saya ditempatkan di rumahnya salah satu manajemen," kata Zulkifli.
Advertisement
Tekad Zulkifli
Rupanya hal itu tidak disukai oleh Tony Ho. Eks pelatih Persipura Jayapura itu pun marah dan mengusir Zulkifli untuk kembali ke mes yang khusus diisi pemain muda PSM Makassar.
"Pada sehari sebelum pertandingan, saya dipanggil pemain senior, Basri Badussalam. Saya disuruh temani dia, jam 10 malam dulu ada pengecekan oleh pelatih. Saat itu pelatih PSM Tony Ho," kenangnya.
"Saya waktu itu disuruh pulang dari Tony Ho. Dari saat itu saya marah dan saya bersumpah saya mau keluar dari tim ini."
"Saya ingin buktikan bisa berhasil tanpa harus memulai karier dari sini, dan alhamdulillah dikabulkan," sambung Zulkifli.
Merantau
Zulkifli pun memenuhi ucapan dan sumpahnya itu. Ia menghabiskan mayoritas kariernya di tim lain di luar Makassar.
Dari Persmin Minahasa, PKT Bontang, Arema Indonesia, Persib Bandung, Mitra Kukar, dan Borneo FC pernah diperkuat Zulkifli Syukur.
Ia bahkan sempat menjadi juara Liga Super Indonesia 2009/2010 bersama Arema Indonesia.
Advertisement
Gagal Bawa PSM Juara Liga Indonesia
Sayangnya, gelar liga serupa tak bisa dipersembahkan Zulkifli bersama PSM Makassar. Pemain asli Makassar ini diketahui kembali ke kota kelahirannya untuk memperkuat Juku Eja di tahun 2017.
Satu-satunya gelar yang diberikan Zulkifli untuk PSM Makassar terjadi di tahun 2019 lalu. Ia turut membawa Juku Eja meraih gelar Piala Indonesia.
Zulkifli kini berstatus tanpa klub. Belakangan ia sudah memulai kursus kepelatihan. Meski ia juga belum memutuskan gantung sepatu secara resmi sebagai pemain profesional.
Di Mana Posisi PSM Saat Ini?
Advertisement