Bola.com, Jakarta - Jakarta International Stadium (JIS) dianggap belum layak untuk menggelar laga Timnas Indonesia dengan standar FIFA karena masih banyak kekurangan. Setidaknya ada sembilan kekurangan yang disebutkan oleh PSSI.
Berdasarkan hasil inspeksi tim Infrastructure Safety and Security PSSI, Jakarta International Stadium masih belum memenuhi kelayakan 100 persen infrastruktur.
Baca Juga
Advertisement
Infrastruktur yang dimaksud meliputi area drop off tim, hingga sirkulasi aktivitas terkait pertandingan di outer perimeter menumpuk di barat utara.
Selain itu, concourse timur juga belum dapat digunakan. PSSI merasa bahwa perimeter tribune Jakarta International Stadium perlu pengkajian ulang dan pagar perimeter di bawah concourse barat dinilai tidak kokoh.
Berikut ini sembilan Kekurangan Jakarta International Stadium dihimpun dari Pemberitaan PSSI:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kantung Parkir, Transportasi Umum, Jalan Akses Belum Standar
Sarana dan prasarana pendukung seperti kantung parkir, transportasi umum, dan jalan akses menuju stadion juga belum sesuai standar.
Daya tampung parkir Jakarta International Stadium yang hanya bisa memuat 800 unit kendaraan roda empat tidak sebanding dengan kapasitas stadion yang mencapai 82 ribu penonton.
"Ini sangat riskan. Padahal, jika Timnas Indonesia bermain, animo masyarakat untuk berduyun-duyun ke stadion sangat tinggi," ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Yunus Nusi, disadur dari laman PSSI, Jumat (9/9).
Advertisement
Akses Baru 1 Pintu
Akses menuju stadion juga baru melewati satu pintu, sehingga dikhawatirkan penonton akan memakan waktu lama ketika masuk dan keluar stadion.
PSSI juga melihat plafon JIS terlalu rendah yang berakibat bus tidak bisa masuk ke arena yang telah ditentukan, dan malah berhenti di area umum yang tercampur penonton.
"Nah, kalau kami paksakan, pasti akan menjadi catatan FIFA," kata Yunus Nusi.
Biaya Sewa Mahal
Selain beberapa kekurangan infrastruktur JIS itu, PSSI juga terkendala dengan harga sewa JIS yang mahal.
PSSI mengklaim bahwa akibat biaya pinjam yang tinggi itu, Persija Jakarta lebih memilih berkandang di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi ketimbang JIS.
"Sehingga untuk menggelar suatu pertandingan FIFA Matchday yang mengundang animo sangat banyak, maka perlu dilakukan simulasi terkait jumlah penonton mulai dari 25 persen, 50 persen, 75 persen, hingga 100 persen dari perhitungan maksimal kapasitas keamanan," ucap Yunus Nusi.
Advertisement
JIS Batal Jadi Venue Timnas Indonesia
JIS pun batal menjadi venue untuk uji coba kedua Timnas Indonesia kontra Curacao pada 27 September 2022. PSSI masih mempertimbangkan Stadion Patriot dan Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor sebagai pengganti.
Timnas Indonesia bakal dua kali berhadapan dengan Curacao dalam FIFA Matchday pada 19-27 September 2022. Uji tanding pertama digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), pada 24 September 2022.
Persija Paparkan 5 Catatan JIS
Sementara itu, Persija juga pernah memaparkan lima catatan dari PT Liga Indonesia Baru (LIB) terkait verifikasi JIS dalam pemberitaan pada 12 Agustus 2022.
Pertama, JIS masih memerlukan perbaikan, pengkajian ulang, dan uji coba pelaksanaan sebuah pertandingan sepak bola terutama jika melibatkan penonton umum.
Kedua, perlu disiapkan perencanaan sirkulasi kendaraan penonton dan ketersediaan lahan parkir pendukung maksimal 1500 meter dari stadion.
Saat ini, ketersediaan area parkir untuk kapasitas 82.000 penonton di dalam stadion hanya 754 yang terdiri dari 21 difabel, outdoor 452 dan 7 difabel, dan bus 68.
Advertisement
Catatan-Catatan Lainnya
Rekomendasi dari FIFA Technical Recommendation Bab 3 point 3.3 halaman 58 tertera "Untuk stadion berkapasitas 60.000, harus disediakan tempat parkir untuk 10.000 mobil.
Tempat parkir terpisah untuk bus harus disediakan. Untuk stadion berkapasitas 60.000 tempat duduk, parkir harus disediakan untuk sekitar 500 bus."
Ketiga, perlu ditetapkan area khusus tim drop off, tim official, dan perangkat pertandingan yang terpisah dan tertutup atau memiliki batas pagar pengaman, dengan ketinggian area yang cukup dilalui oleh kendaraan bus tim, berikut area parkir kendaraannya.
Keempat, penambahan pagar pembatas di beberapa titik atau area penonton untuk mengantisipasi kerawanan yang mungkin timbul antarsuporter tuan rumah dan suporter tamu.
Kelima, perlu dilakukan assesement mendalam terutama pengaturan akses penonton dan sirkulasi kendaraan dari perimeter luar menuju pintu turnstile setelah semua pekerjaan konstruksi selesai, guna memastikan keamanan sirkulasi.
Berikut ini adalah sembilan kekurangan yang terdapat pada JIS:
1. Area drop off tim
2. Sirkulasi aktivitas terkait pertandingan di outer perimeter menumpuk di barat utara
3. Concourse timur belum dapat digunakan
4. Perimeter tribune perlu pengkajian ulang
5. Pagar perimeter di bawah concourse barat tidak kokoh
6. Kantung parkir
7. Transportasi umum
8. Jalan akses menuju stadion belum sesuai standar
9. Plafon yang rendah karena bus tidak bisa masuk. Bisa jadi bus tim tamu dan tim tuan rumah berhentinya di area umum, tidak di area sebagaimana mestinya yang sudah diatur.
Disadur dari: Bola.net (Fitri Apriyani/Abdi Rafi Akmal/Published: 09/09/2022)
Advertisement