Bola.com, Jakarta - Duel antara PSM Makassar kontra Persebaya Surabaya melahirkan pertemuan menarik. Untuk kali pertama kedua pelatih akan adu strategi dalam laga pekan kesembilan BRI Liga 1 2022/2023 di Stadion BJ Habibie, Parepare, Sabtu (10/09/2022).
PSM Makassar ditangani oleh pelatih asal Portugal, Bernardo Tavares. Namanya tentu masih asing di telinga pecinta sepak bola nasional. Sebab, dia memang baru menjalani musim debutnya di Indonesia.
Baca Juga
Advertisement
Pelatih kelahiran 2 Mei 1980 itu tercatat pernah bermain sebagai pesepak bola profesional. Berposisi sebagai gelandang bertahan, Tavares sudah bergabung dengan klub lokal ADC Proenca-a-Nova saat usianya 10 tahun.
Dia kemudian promosi ke tim utama klub tersebut pada 1996. Kariernya sebagai pemain tak berlangsung terlalu lama hingga akhirnya pensiun pada 2003.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Rekam Jejak Tavares
Saat masih menjadi pemain di Proenca-a-Nova, Tavares sebenarnya sudah memulai kariernya sebagai pelatih dengan menukangi tim U-18 klub tersebut.
Dia juga sempat melatih beberapa klub divisi bawah Portugal macam ESDRM dan Pastelaria Rosa. HIngga akhirnya dia menjadi pelatih di akademi Benfica selama satu musim dari 2001-2002.
Bernardo Tavares kemudian menjadi pelatih Alcobaca pada 2005. Dia membawa tim tersebut meraih dua gelar juara AFL Cup sebelum pergi pada 2008 untuk menjadi pemandu bakat di FC Porto.
Hanya satu tahun di Porto, Tavares ditunjuk menjadi pelatih akademi Sporting CP. Sejak dari situ, Bernardo Tavares berpindah-pindah di klub Portugal, mulai dari Carregado, Belenenses, hingga menjadi pemandu bakat di Gil Vicente.
Tavares mulai melebarkan kariernya dengan menjadi asisten pelatih klub Bahrain, Al-Hidd, pada 2013. Hanya satu tahun di sana, dia pulang ke Portugal untuk menjadi pelatih Tirense.
Â
Advertisement
Bukan Pelatih Sembarangan
Bernardo Tavares lalu melanjutkan perjalanan kariernya dengan menjadi pelatih di berbagai tim dari banyak belahan dunia.
Mulai dari Al-Nahda di Oman, African Lyon di Tanzania, New Radiant di Maldives, Benfica de Macau, Churchill Brothers di India, hingga terakhir di HIFK di Finlandia.
Bernardo Tavares bukan pelatih sembarangan. Dia memiliki banyak pengalaman selama berkarier di Asia, karena pernah menangani Al Nahda (Oman), New Radiant (Maladewa), Benfica de Macau (Macau), dan Churchill Brothers (India).
Pelatih yang mengantongi lisensi UEFA Pro tersebut tercatat sudah mengantongi berbagai gelar juara mulai dari GOA Professional League India, Premier League Makau, dan Super Cup Bolinha, Maladewa Premier League, Maladewa President Cup, Maladewa FA Cup, Portugal 2 AFL Cup, dan Champion Youth League.
Kedatangan Tavares untuk menangani PSM cukup mengejutkan. Sebab, dia menandatangani kontrak dengan klub kasta tertinggi Finlandia, Helsingfors IFK (HIFK), pada 21 Desember 2021 untuk musim 2022, serta opsi perpanjangan satu tahun.
Tapi, keberadaannya tentu mewarnai persaingan Liga 1. Dia membukukan catatan gemilang bersama PSM yang belum terkalahkan dalam tujuh laga, tepatnya meraih lima menang dan dua seri.
Â
Karier Aji Santoso sebagai Pemain
Sedangkan Persebaya ditangani oleh Aji Santoso, nama yang sudah dikenal sejak berkarier sebagai pemain mulai 1990-an. Dia pun punya prestasi yang menterang baik sebagai pemain maupun pelatih.
Aji yang berlatar belakang asli Kepanjen, Malang, yang memulai kariernya bersama Arema di Galatama pada 1987. Sebagai pemain, dia memberi gelar Galatama untuk Singo Edan pada musim 1992.
Dia kemudian membuat keputusan yang melahirkan banyak protes keras dari Aremania pada 1995. Sudah bukan rahasia lagi, rivalitas dengan Bonek menjadi alasannya.
Dia bergabung dengan statusnya bek kiri terbaik Indonesia saat itu. Aji ditunjuk sebagai kapten Persebaya saat tim ditangani oleh pelatih Sasho Kostov asal Bulgaria di Liga Indonesia 1995-1996.
Musim berikutnya di Liga Indonesia 1996-1997, Aji masih menjadi kapten tim di bawah arahan pelatih Rusdy Bahalwan. Bajul Ijo sukses menjuarai kompetisi ini menjadi prestasi pertama mereka sejak Perserikatan dan Galatama digabung pada 1994.
Kariernya di Timnas Indonesia cukup apik di usia muda. Dia sempat didapuk sebagai kapten dalam Piala Asia 2000 di Lebanon. Tak prestasi di ajang itu karena Timnas Indonesia jadi juru kunci babak penyisihan Grup B di bawah Cina, Kuwait, dan Korea Selatan.
Petualangan Aji terhenti di Persebaya pada 1999 karena memutuskan hijrah ke PSM Makassar dan meraih gelar juara lagi.
Â
Â
Advertisement
Awal Karier Kepelatihan di Persebaya
Tapi, dia kemudian datang lagi sebagai pelatih pada 2009 menggantikan Arcan Iurie yang meraih hasil buruk selama Divisi Utama 2008-2009.
Meski berstatus pelatih debutan, Aji memberikan kenangan manis lagi untuk Persebaya. Saat itu, Persebaya menjalani laga play-off melawan PSMS Medan untuk lolos ke ISL 2009-2010. Aji pun sukses menang.
Saat Persebaya diterpa dualisme mulai 2011, Aji kembali ditunjuk sebagai pelatih. Manajemen saat itu menggunakan nama Persebaya 1927 yang tampil di IPL 2011. Lagi-lagi, Aji sukses membawa timnya di puncak klasemen. Sayang, kompetisi itu dihentikan saat sudah memainkan 22 laga.
Catatan itu cukup membuktikan bahwa Aji adalah sosok yang sulit dilupakan dengan jasanya untuk Persebaya. Status legenda Persebaya melekat padanya. Tapi, Aji bukan hanya legenda untuk satu klub Jawa Timur.
Â
Â
Sempat Melatih Arema Sebelum Kembali ke Persebaya
Aji lantas kembali ke Arema dengan status pelatih pada awal musim 2017. Lagi-lagi, dia mampu mempersembahkan trofi juara, kali ini adalah Piala Presiden 2017 untuk kebanggaan masyarakat Malang tersebut.
Tak ketinggalan, di Persebaya pun dia mempersembahkan gelar turnamen pramusim. Dia membawa Bajul Ijo memenangi Piala Gubernur Jatim 2020 setelah mengalahkan Persija Jakarta di partai puncak.
Musim lalu, Aji Santoso meraih trofi individu sebagai pelatih terbaik BRI Liga 1 2021/2022 bersama Persebaya. Menariknya, Bajul Ijo sebenarnya tidak juara, hanya menduduki peringkat kelima klasemen akhir.
Advertisement