5 Klub dengan Produktivitas Paling Moncer: Anomali Madura United di Papan Klasemen

Saat ini, status tim tersubur di kompetisi musim ini berada dalam genggaman Borneo FC Samarinda. Tambahan dua gol yang mereka ciptakan kontra Bhayangkara FC (13/9/2022), memastikan mereka telah mengoleksi 23 gol.

Kehebatan mereka di depan gawang, tak lepas dari ganasnya performa Matheus Pato. Pemain asal Brasil itu bersenang-senang pada musim debutnya dengan mengemas sembilan gol sejauh ini.

Meski begitu, tak hanya dia seorang yang bisa diandalkan. Sembilan pemain mereka termasuk Pato tercatat telah masuk papan skor musim ini.

Bali United menyusul di posisi selanjutnya dengan torehan 21 gol. Berbeda dengan Borneo FC Samarinda yang bisa dikatakan ketergantungan dengan Pato, klub berjuluk Serdadu Tridatu tersebut sedikit lebih merata.

Ilija Spasojevic bersaing di persaingan topskor setelah mencetak tujuh gol dalam sembilan pertandingan yang telah dijalani. Disusul Privat Mbarga yang telah mengemas lima gol.

Modal tersebut jelas berharga bagi jawara bertahan dua musim beruntun. Posisi mereka pun terkerek hingga peringkat kedua di tabel klasemen berkat rentetan kemenangan beruntun termasuk saat membungkam Dewa United dengan skor telak 6-0, akhir pekan lalu.

Klub selanjutnya yang berada dalam urutan daftar klub tersubur adalah sang pemuncak klasemen, Madura United. Klub asal Pulau Garam ini telah mengemas 19 gol hingga berakhirnya pekan ke-9 BRI Liga 1 2022/23.

Kemenangan telak pada dua laga perdana mengerek betul produktivitas mereka. Tetapi catatan tersebut, tak bisa mereka ulang di pertandingan-pertandingan selanjutnya terlebih setelah cederanya Lulinha yang telah menyumbangkan enam gol.

Dalam tujuh laga setelahnya, mereka empat kali menang dengan skor minimalis 1-0. Sementara di tiga pertandingan lainnya, mereka tak pernah bisa menciptakan skor lebih dari dua gol di setiap pertandingan.

Untuk posisi selanjutnya, PSM Makassar dan Persikabo 1973 harus 'berbagi tempat'. Meski begitu, tim pertama mendapat kredit lebih lantaran mengemas 16 gol dengan jumlah pertandingan yang leibh sedikit.

Uniknya, dua tim ini memiliki pola yang sedikit mirip terkait produktifitas gol mereka. Keduanya nyatanya memiliki pemain asing dan lokal yang sama-sama bisa diandalkan untuk membobol gawang lawan.

Giovani Tocantins dan Dimas Drajad merupakan kombinasi mematikan bagi lawan Persikabo 1973. Sementara kubu PSM diwakili oleh Willem Jan Pluim dan Yakob Sayuri yang tengah menggila dalam beberapa laga terakhir.