Bola.com, Surabaya - Keputusan Azrul Ananda mundur dari jabatan Presiden CEO Persebaya Surabaya melahirkan pro dan kontra. Sebagian Bonek, suporter Persebaya, menolak keinginan Azrul tersebut.
Seperti diketahui, Azrul telah menyatakan mundur dari jabatannya itu lewat pertemuan yang digelar di Kantor Pemasaran Persebaya, Sutos, Surabaya, Jumat (16/09/2022) siang.
Baca Juga
Termasuk Pemain Berlabel Kiper Timnas Indonesia, Ini Daftar Lengkap Penerima Kartu Merah di BRI Liga 1 2024 / 2025
Termasuk Evandro Brandao, Parade Gol yang Menyayat Hati di Menit Akhir Laga Sepanjang BRI Liga 1 2024 / 2025
BRI Liga 1: Sudah Bukan Berposisi Striker, Flavio Silva Lebih Nyaman Jadi Winger Persebaya?
Advertisement
Di depan awak media dan Bonek, dia berbicara panjang lebar. "Saya pernah bilang Persebaya menjadi juara dengan cara yang benar," kata Azrul.
"Di tengah situasi yang kita tahu, mungkin cara saya ini kurang disukai atau kurang cocok dengan harapan semua."
"Jadi karena itu saya membuat keputusan bahwa saya akan mengundurkan diri dari CEO Persebaya,” ucapnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bonek Menolak
Keputusan ini juga merupakan dampak dari protes suporter Bonek setelah Persebaya dipecundangi dengan skor 1-2 oleh RANS Nusantara, Kamis (15/9/2022).
Bonek sampai turun ke lapangan setelah laga di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, tersebut.
Saat sesi tanya jawab yang digelar di Sutos, terdapat seorang Bonek yang menyatakan menolak keputusan Azrul tersebut.
“Dengan adanya CEO mengundurkan diri setelah kejadian baru kemarin, itu terlalu dini. Jadi kalau memang pak Azrul memutuskan untuk mundur, kami sebagian Bonek juga punya tuntutan menolak Azrul untuk mundur,” ucap salah satu Bonek.
Advertisement
Sudah Bulat
Azrul langsung merespons tuntutan tersebut. Pria berusia 45 tahun tersebut menyatakan keputusannya untuk mundur dari Persebaya sudah bulat.
"Mohon maaf saya tidak punya impian politik, jadi saya mengambil keputusan ini dengan tenang," kata Azrul.
"Karena ini urusan korporasi, ini tanggung jawab prestasi. Kalau saya punya impian politik, sangat sulit saya mengambil keputusan ini,” lanjutnya.
Tidak Ingin Ada Perpecahan
Ungkapan Azrul itu kemudian direspons balik dengan penolakan dari Bonek. Azrul langsung menanggapi dengan menyatakan tidak ingin ada perpecahan dan pro kontra di tubuh suporter Persebaya.
“Tolong saya tidak ingin ada perdebatan, saya tidak mau ada dukungan, tidak. Itu berarti saya memecah belah Persebaya," Azrul menuturkan.
"Saya mungkin bukan CEO lagi, tapi saya akan berusaha semaksimal mungkin memberi jalan Persebaya lebih baik lagi,” imbuhnya.
Advertisement
Mengejutkan
Keputusan Azrul Ananda tentu saja mengejutkan banyak pihak. Sebab, jabatannya sangat penting bagi klub, apalagi di momen masih pertengahan kompetisi BRI Liga 1 2022/2023.
Azrul Ananda sempat menyatakan tidak akan mundur begitu saja dari Persebaya. Dia akan tetap bertanggung jawab atas Persebaya hingga akhir musim 2022/2023. Dia juga akan memastikan terjadi transisi yang bagus kepada pengurus baru Persebaya.
"Saya tidak akan meninggalkan begitu saja. Saya akan memastikan transisi berjalan bagus. Kita akan pastikan spirit-nya sama," Azrul menuturkan.
"Harus tetap di Surabaya, tidak boleh kemana-mana dan itu harus dikawal. Sebisa mungkin stakeholder-nya harus orang Surabaya,” tuturnya.
Diambang Degradasi
Persebaya sendiri telah menuai hasil yang memalukan dengan baru mengemas 10 poin dari 10 laga. Itu hasil dari tiga menang, satu seri, dan enam kalah.
Mereka kini menduduki peringkat ke-14 atau hanya dua strip di atas zona degradasi.
Advertisement