Bola.com, Jakarta - Pelatih kelahiran Malaysia, Raja Isa, mengemukakan pendapatnya mengenai prospek Timnas Indonesia sejak Shin Tae-yong datang sebagai juru taktik. Menurutnya, Skuad Merah Putih sudah berada di jalur yang tepat.
Ketika PSSI menunjuk Shin Tae-yong untuk melatih Timnas Indonesia U-19 dan senior, banyak pihak yang mengkritik langkah tersebut. Tidak sedikit yang merasa kalau pelatih asal Korea Selatan itu bakal terbebani dengan tugas berat.
Baca Juga
Advertisement
Apalagi tatkala Timnas Indonesia U-16 di bawah Bima Sakti berhasil meraih juara Piala AFF U-16, setiap penampilan Shin Tae-yong selalu akan dinilai. Namun demikian, menurut Raja Isa, penilaian baru bisa terukur usai Piala Dunia U-20 2023.
"Pendukung Timnas Indonesia harus memberi dukungan terus buat Shin Tae-yong sampai klimaksnya di Piala Dunia U-20. Buat saya, kalau nanti bisa tembus delapan besar sudah luar biasa," kata Raja Isa kepada Bola.com.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tidak Tertekan
Keberanian Shin Tae-yong untuk menangani Timnas Indonesia kategori usia dan senior bukanlah tanpa alasan. Raja Isa berpendapat, ini adalah keputusan yang sangat matang, sebab dengan begini, ia bisa mengukur langsung kesiapan pemain muda yang ingin ia tarik ke Timnas Indonesia senior.
"Semua pelatih punya karakter dan kemampuan serta filosofi berbeda. Mungkin Shin Tae-yong merasa tidak ada kepercayaan untuk melepas Timnas Indonesia U-20 dengan pelatih lain, dan idealnya menurut saya memang Timnas Indonesia senior biar dipegang pelatih lain atau lokal, biar dia fokus di U-20 saja," ujar Raja Isa.
"Tapi menurut saya, dia mau sebagian Timnas Indonesia U-20 maju ke Timnas Indonesia senior. Kita harus lihat dari dua sisi, tidak semua pelatih mampu melatih tim senior dan kategori usia, tapi karena dia mau ambil tugas itu untuk kasih jam terbang buat pemain-pemain muda, ada Marselino Ferdinan."
"Tradisi pelatih dari Korea Selatan memang seperti itu. Park Hang-seo di Vietnam juga sama. Yang jelas, Shin Tae-yong tahu apa yang mau dia lakukan, dia sama sekali tidak tertekan."
Â
Advertisement
Kontinuitas
Jenjang proyek yang sedang diemban oleh Shin Tae-yong, lanjut Raja Isa, adalah demi sinergitas antar tim muda dengan senior. Jika mampu berbuah manis, maka sudah sepantasnya PSSI memberikan kontrak baru dengan tantangan lebih berat, yakni membawa Timnas Indonesia berbicara banyak di Olimpiade mendatang.
"Andaikan Shin Tae-yong bisa bawa Timnas Indonesia U-20 meraih delapan besar Piala Dunia U-20, kemudian PSSI kasih dia kontrak lagi 4-5 tahun untuk Olimpiade, dia sudah punya pondasi, generasi yang dia bawa sudah ada, dari level usia maju ke senior," kata Raja Isa menuturkan.
"Tantangannya lebih berat, mungkin Timnas Indonesia diwajibkan lolos ke Olimpiade. Menurut saya jalur yang Shin Tae-yong buat sudah oke. Dia mau Timnas Indonesia sinergis, tidak mau putus."
"Kalau ada yang kritik Shin Tae-yong terlalu ambisius menangani Timnas Indonesia level usia sampai senior, kita harus ambil sisi positif, secara kolektivitas berpikir, kita harus kasih kesempatan buat dia."
Â
Keberhasilan Shin Tae-yong
Shin Tae-yong mendapatkan pujian tatkala membawa Timnas Indonesia U-20 lolos ke Piala Asia U-20 2023. Gol-gol kini lebih bervariatif, bahkan banyak yang lahir lewat sundulan.
"Tiap pelatih punya bumbunya sendiri. Shin Tae-yong melihat duel udara kerap jadi titik terlemah, makanya dia coba optimalkan skema-skema seperti ini. Maka tidak heran kalau dia ambil pemain-pemain naturalisasi yang punya postur tinggi," ujar Raja Isa.
"Terbukti kan di Kualifikasi Piala Asia U-20 2023 ada banyak gol dari sundulan. Ini menunjukkan tactical dia, kematangannya dalam menerapkan pola lain dalam mencetak gol."
Advertisement
Bersiap Hadapi Curacao
Timnas Indonesia sudah berkumpul dan menjalani sesi latihan jelang FIFA Matchday kontra Curacao. Tidak cuma sekali, Asnawi Mangkualam dkk. akan menghadapi negara di Kepulauan Karibia itu dua kali.
Laga pertama digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada 24 September 2022, sementara yang kedua dihelat di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, 27 September 2022.
Beberapa nama langganan seperti Elkan Baggott dan Egy Maulana Vikri kembali dipanggil. Ramadhan Sananta, Yakob Sayuri, hingga Dimas Drajad juga dapat kesempatan dari Shin Tae-yong.