Sukses


VFF Diminta Belajar dari PSSI Terkait Cara Kerja Shin Tae-yong di Timnas Indonesia

Bola.com, Hanoi - Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF) diharapkan bisa meniru cara kerja PSSI dalam memaksimalkan peran pelatih Shin Tae-yong di Timnas Indonesia. Hal itu diutarakan mantan kiper Timnas Vietnam, Nguyen Manh Dung.

Memaksimalkan peran yang dimaksud Nguyen Manh Dung mengacu pada tugas yang diberikan PSSI kepada Shin Tae-yong untuk memimpin beberapa Timnas Indonesia kelompok umur.

Seperti diketahui, pelatih asal Korea Selatan itu bertanggung jawab memimpin skuad U-20, U-23, dan senior. Sejauh ini, tugas tersebut terbukti efektif.

Pelatih Shin Tae-yong dapat memaksimalkan pemain-pemain muda dari U-20 dan U-23 untuk promosi menambah kekuatan ke Timnas Indonesia senior.

"Mengapa Federasi Sepak Bola Indonesia dapat mengirim pelatih Shin Tae-yong untuk memimpin skuad U-20 meskipun dia adalah pelatih U-23 dan senior?," tanya Nguyen Manh Dung seperti dikutip The Thao 247.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Belajar dari PSSI

Nguyen Manh Dung menyebut, VFF seharusnya bisa meniru cara kerja PSSI terhadap Shin Tae-yong di Timnas Indonesia. Dengan demikian, pelatih Park Hang-seo bisa lebih memaksimalkan pemain muda untuk masa depan Timnas Vietnam.

"Ini merupakan cara kerja dan cara menggunakan pelatih yang bagus. Gunakan uang untuk memanfaatkan orang. VFF juga harus belajar dari mereka," tegas Nguyen Manh Dung.

Pelatih Park saat ini hanya bertanggung jawab menukangi Timnas Vietnam senior. Adapun untuk U-23 saat ini diasuh oleh pelatih Gong Oh-kyun, sedangkan U-20 diasuh pelatih lokal Dinh The Nam.

3 dari 5 halaman

Kritik Stadion Pakansari

Sebelumnya, media Vietnam, Tienphong, ikut-ikutan mengkritik keputusan PSSI penggunaan Stadion Pakansari, Cibinong, sebagai venue pertandingan Timnas Indonesia Vs Curacao (27/9/2022).

Mereka heran mengenai keputusan PSSI dalam penggunaan stadion yang disebut masuk klasifikasi 'tingkat distrik' itu. Kritikan itu mengacu pada kualitas Stadion Pakansari yang buruk, karena tidak punya sistem drainase yang baik.

Kritikan itu bukan tanpa dasar karena mereka mengambil contoh kasus saat lapangan di Stadion Pakansari tergenang air ketika menggelar laga BRI Liga 1 2022/2023.

"Timnas Indonesia akan menggunakan lapangan sepak bola 'tingkat distrik' untuk menyambut tim Amerika Tengah," tulis judul berita yang digunakan Tienphong.

4 dari 5 halaman

Sering Banjir

Tienphong juga menyoroti kondisi lapangan di Stadion Pakansari, Cibinong, yang sering banjir saat hujan mengguyur. Contoh kasusnya terjadi saat RANS Nusantara FC menjamu Persik Kediri di BRI Liga 1 2022/2023.

"Pada pertandingan melawan RANS Nusantara melawan Persik Kediri di liga, Stadion Pakansari ditemukan terendam banjir. Dengan banyak tempat yang tertutup dan tergenang air saat diguyur hujan," tulis mereka.

"Stadion ini merupakan tempat berlangsungnya pertandingan persahabatan antara Timnas Indonesia melawan Curacao," tambah mereka.

5 dari 5 halaman

Heran dengan PSSI

Media Vietnam itu juga heran dengan PSSI yang memaksakan duel Timnas Indonesia melawan Curacao digelar di Stadion Pakansari, Cibinong. Menurut mereka, Indonesia sebenarnya punya banyak stadion yang lebih bagus dan layak menggelar laga tersebut.

"Sejumlah media di negara kepulauan tersebut sangat khawatir dan mempertanyakan mengapa ada begitu banyak lapangan sepak bola yang lebih besar dan indah, tetapi PSSI tetap memutuskan untuk memilih lapangan berkualitas rendah seperti Pakansari untuk menggelar pertandingan Timnas Indonesia vs Curacao pekan depan," tambah mereka.

Sebelum bermain di Pakansari, Timnas Indonesia lebih dulu menjamu Curacao di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung. Laga pada pertemuan pertama di FIFA Matchday itu digelar pada Sabtu (24/9/2022) malam WIB.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer