Bola.com, Jakarta - Rasanya baru kemarin Luis Milla melatih Timnas Indonesia, dan Shin Tae-yong, dengan caranya, meneruskan tongkat estafet. Beberapa pemain datang dan pergi, hingga membentuk wajah skuad Garuda seperti saat ini.
Shin Tae-yong seolah ingin membangun generasi baru di Timnas Indonesia. Pelatih asal Korea Selatan itu memanggil begitu banyak pemain ke Timnas Indonesia pada level senior. Hal yang sama pernah dilakukan Luis Milla.
Baca Juga
Cerita Bayu Eka Sari: Berawal dari Nonton Timnas Indonesia dan Kecopetan di Pakansari, hingga Jadi Asisten Luis Milla
Eks Asisten Luis Milla Kritik Pihak yang Ingin Shin Tae-yong Out: Tahunya Cuma Hasil, Padahal Timnas Indonesia Makin Maju
Luis Milla Komentari Real Madrid tanpa Kross, Cedera Carvajal, dan Performa Mbappe
Advertisement
Luis Milla menjadi pelatih Timnas Indonesia pada periode Maret 2017 hingga Agustus 2018. Ketika itu, Luis Milla banyak mempromosikan pemain Timnas U-23 untuk bermain pada level senior.
Para pemain pilihan Luis Milla masih jadi andalan Timnas Indonesia pada era Bima Sakti dan Simon McMenemy. Akan tetapi, pada era Shin Tae-yong, tidak banyak pemain utama Timnas Indonesia era Luis Milla yang masih dipakai jasanya.
Siapa saja pemain kunci Timnas Indonesia era Luis Milla yang terpinggirkan pada era Shin Tae-yong?
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Hanif Sjahbandi
Hanif belum pernah dipanggil Shin Tae-yong untuk membela Timnas Indonesia, pada kompetisi resmi. Situasi ini cukup kontras jika dibanding era Luis Milla di mana Hanif selalu masuk daftar pemain Timnas.
Performa Hanif sedikit menurun di BRI Liga 1 2022/2023. Dia tidak masuk dalam rencana utama pelatih Eduardo Almeida. Musim ini, Hanif pindah ke Persija Jakarta. Hanif menjadi pemain penting dalam skema bermain yang diracik Thomas Doll.
Advertisement
Ricky Fajrin
Ricky Fajrin tidak pernah absen dari skuad Timnas Indonesia pada era Luis Milla, Bima Sakti, hingga Simon McMenemy. Namun, Ricky seolah terlupakan ketika Skuad Garuda dipimpin Shin Tae-yong.
Ricky belum pernah mendapat menit bermain bersama Timnas era Shin Tae-yong. Padahal, performanya di Bali United sangat stabil. Musim lalu, Ricky menjadi pilihan utama dan membawa Bali United menjadi juara.
Hansamu Yama
Terakhir kali Hansamu Yama membela Timnas Indonesia terjadi pada 2019, di ajang Kualifikasi Piala Dunia. Saat itu, Timnas Indonesia dilatih Simon McMenemy. Sebelum itu, Hansamu Yama juga selalu jadi andalan Timnas Indonesia.
Pada era Luis Milla, Hansamu mencatat lima caps bersama Timnas Indonesia. Dia menjadi andalan untuk peran bek tengah. Hanya saja, kehilangan tempatnya di Timnas Indonesia sejak Shin Tae-yong ditunjuk sebagai pelatih.
Advertisement
Febri Hariyadi
Febri menjadi pemain yang sangat diandalkan Luis Milla di Timnas Indonesia, baik pada level senior maupun U-23. Bahkan, performa terbaik Febri sejauh ini terjadi ketika dilatih Luis Milla di Timnas.
Febri punya lima caps bersama Timnas Indonesia era Luis Milla. Dua gol mampu dicetaknya. Namun, performa Febri agak menurun bersama klub pada BRI Liga 1 2021/2022 lalu dan namanya belum pernah dipanggil Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia.
Andritany Ardhiyasa
Pada era Simon McMenemy, Andritany dipercaya menjadi kapten Timnas Indonesia. Andritany juga menjadi pilihan utama ketika Luis Milla menjabat sebagai pelatih. Andritany punya lima caps bersama Timnas Indonesia era Luis Milla.
Luis Milla juga mempercayai Andritany sebagai pemain senior dalam skuad Timnas U-23 di Asian Games 2018. Performa Andritany di Persija cukup stabil dan selalu jadi pilihan utama. Namun, dia terpinggirkan dari Timnas Indonesia pada era Luis Milla.
Advertisement
Putu Gede
Pada era Luis Milla, Bima Sakti, dan Simon McMenemy, Putu Gede selalu masuk daftar pemain Timnas Indonesia. Era Luis Milla, Putu Gede mencatat tiga caps bersama tim senior. Dia juga lima kali bermain untuk tim Uu-23.
Performa Putu Gede bersama Bhayangkara FC juga cenderung stabil. Akan tetapi, dia belum dilirik Shin Tae-yong. Putu Gede terakhir kali membela Skuad Garuda pada Kualifikasi Piala Dunia zona Asia, 2019 lalu.
Zulfiandi
Zulfiandi sudah membela Timnas Indonesia pada level U-19 era pelatih Indra Sjafri. Perannya di Timnas juga sangat vital pada era Luis Milla. Zulfiandi mencatat lima penampilan bersama Timnas U-23 pada era Luis Milla.
Zulfiandi terakhir kali membela Timnas Indonesia pada 2019. Situasi ini tidak lepas dari cedera parah yang membuatnya absen lama. Musim ini, Zulfiandi tengah berjuang untuk mendapatkan tempat utama di Madura United.
Advertisement
Rezaldi Hehanussa
Performa Rezaldi sangat menonjol pada era Luis Milla. Dia menjadi andalan untuk Timnas Indonesia pada level senior maupun U-23. Rezaldi lima kali bermain untuk Timnas U-23 dan tiga kali untuk tim senior.
Namun, pada era Shin Tae-yong, nama Rezaldi seolah terlupakan. Kondisi ini tidak lepas dari cedera parah yang didapat Bule, sapaan karib Rezaldi, tiga musim terakhir. Rezaldi masih berjuang mendapatkan level terbaiknya.
Bayu Pradana
Bayu Pradana mulai menjadi andalan Timnas Indonesia pada ajang Piala AFF 2016. Ketika itu, Skuad Garud dilatih Alfred Riedl. Posisi Bayu Pradana di Timnas Indonesia masih aman ketika Luis Milla menjadi pelatih.
Eks pemain Mitra Kukar itu punya empat caps Timnas Indonesia pada era Luis Milla. Bayu Pradana juga menjadi pilihan utama saat Timnas Indonesia dilatih Simon McMenemy. Akan tetapi, pada era Shin Tae-yong, Bayu Pradana belum pernah mendapat panggilan membela Skuad Garuda.
Advertisement
Bagas Adi
Bagas Adi adalah pemain belakang yang spesial. Bagas punya kaki kiri yang bagus dan bisa membantu tim ketika buil-up. Karakter tersebut sangat cocok dengan Luis Milla. Bagas Adi punya empat caps timnas senior pada era Luis Milla.
Namun, pada era Shin Tae-yong, eks pemain Bhayangkara FC itu tidak pernah dilirik. Padahal, performa Bagas bersama Arema FC sangat bagus. Musim lalu, dia menjadi pilihan utama di lini belakang Singo Edan.
Muhammad Hargianto
Hargianto, bersama Zulfiandi dan Evan Dimas, telah bersama bersama untuk Timnas Indonesia sejak level U-19. Mereka menjadi pilar penting Timnas U-23 dan senior pada era Luis Milla. Hargianto punya lima caps timnas senior pada era Milla.
Hanya saja, performa Hargianto sedikit menurun pada di BRI Liga 1 2021/2022 lalu. Dia kesulitan menembus tim utama Bhayangkara FC. Musim ini, Hargianto tampil sangat konsisten dan mungkin akan dilirik Shin Tae-yong.
Advertisement
Septian David Maulana
Septian David cukup menonjol pada era Luis Milla. Dia acap kali dipercaya untuk memainkan peran 'nomor 10'. Harus diakui, performa terbaik Septian David sejauh ini terjadi ketika dilatih Luis Milla.
Septian David tampil cukup bagus di Liga 1 2020/2021. Lalu, pada ajang BRI Liga 1 2021/2022, performanya di PSIS juga terbilang bagus. Hanya saja, Septian David mengalami cedera lutut dan sama sekali belum bermain pada musim 2022/2023 ini.
Sumber: Bola, Transfermarkt
Disadur dari: Bola.net (Asad Arifin, published 23/9/2022)