Bola.com, Jakarta - Witan Sulaeman layak dijadikan man of the match pada laga FIFA Matchday melawan Curacao di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Selasa (27/9/2022) malam WIB. Tariannya membawa Timnas Indonesia menang 2-1.
Witan Sulaeman memang tidak mencetak gol, tapi gelandang berusia 20 tahun itu berhasil menyumbangkan dua assist bagi terciptanya gol Dimas Drajad dan Dendy Sulistyawan. Aksinya membayar tuntas kepercayaan Shin Tae-yong, pelatih Timnas Indonesia.
Baca Juga
Rampung Bela Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026, 11 Pemain Ini Langsung Berjibaku di BRI Liga 1
Menerka Peluang Sananta, Witan, Egy, Hokky dan Marselino Tampil saat Timnas Indonesia Melawan Jepang: Wajib Maksimal walau Jadi Pelapis
Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman Flashback Memori 2018 dengan Takefusa Kubo Jelang Timnas Indonesia Vs Jepang
Advertisement
Shin Tae-yong memang menjadikan pemain yang menikah pada Juni kemarin itu sebagai gelandang andalan. Witan bahkan bermain 90 menit pada laga kedua kontra Curacao di Pakansari.
Berkat polesan Shin Tae-yong, Witan Sulaeman menjelma menjadi gelandang yang siap mencabik lini pertahanan lawan-lawan Timnas Indonesia. Di usia muda, pemain kelahiran Palu, 8 Oktober 2001 ini diprediksi akan terus bersinar bersama Merah Putih.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Profil Witan Sulaeman
Seperti kebanyakan pesepak bola Indonesia, Witan Sulaeman memulai semuanya dari sekolah sepak bola (SSB) di kota kelahirannya, Palu. Saat itu, Witan muda berlatih di SSB Galara Utama, satu di antara SSB beken di kota tersebut.
Bakat istimewanya mengantar Witan ke PPLP Ragunan (Diklat Ragunan). Tahapan seleksi dilahapnya dan ia pun diterima.
PSIM Yogyakarta, tim Liga 2, adalah klub profesional pertamanya. Ia dikontrak pada 17 Agustus 2019 saat usianya masih 17 tahun, dan lima hari berselang Witan langsung tampil melawan Persiba Balikpapan.
Bersama Egy Maulana Vikri, bakat Witan makin bersinar tatkala keduanya berkompetisi di Piala Soeratin dengan membela Persab Brebes. Dari sana, tak sulit baginya untuk masuk Timnas Indonesia U-19.
Witan Sulaeman kemudian tampil pada Toulon Cup di Prancis dan masuk skuad Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2019. Nama-nama tenar kala itu di antaranya Egy dan Osvaldo Haay.
Advertisement
Karier di Luar Negeri
Februari 2020, Witan bergabung dengan klub Serbia, Radnik Surdulica. Ia sedianya dikontrak dengan durasi 3,5 tahun, namun kariernya tersendat lantaran pandemi COVID-19.
Yang ditunggu-tunggu akhirnya datang. Tepat 14 Juni 2020, Witan yang kala itu masih berusia 18 tahun melakoni debutnya di Eropa saat masuk menggantikan Bogdan Stamenkovi. Sayang, Radnik Surdulica kalah 2-4 dari lawannya.
Setahun di Serbia, Witan bergabung dengan klub Polandia, Lechia Gdańsk dengan kontrak dua tahun pada September 2021. Kehadirannya seakan menggantikan Egy Maulana Vikri yang hijrah menuju klub Slovakia.
Awal tahun 2022, Lechia Gdansk memutuskan untuk meminjamkan Witan ke FK Senica hingga 11 Mei. Kontraknya bersama Gdansk tidak diperbarui, dan Witan kini bergabung ke AS Trencin, klub Slovakia dengan durasi dua tahun.
Andalan Shin Tae-yong
Penampilan Witan Sulaeman bersama Timnas Indonesia semakin mengilap. Witan memulai debut di skuad senior pada 29 Mei 2021.
Ketika itu, dia bermain pada usia 19 tahun, 7 bulan, dan 21 hari. Sejak saat itu, Witan selalu menjadi andalan dari pelatih Shin Tae-yong.
Tak sampai 18 bulan setelah debut, pemain AS Trencin tersebut tercatat sudah tampil sebanyak 20 laga bersama Timnas Indonesia senior. Witan membayar kepercayaan itu dengan sumbangan enam gol plus tujuh assist.
Advertisement
Cocok dengan Skema STY
Hingga laga kontra Curacao, Witan Sulaeman tercatat sudah bermain sebanyak 21 kali di bawah asuhan Shin Tae-yong. Statistik ini menunjukkan betapa pelatih asal Korea Selatan itu sangat mengandalkan tenaganya di lini serang.
Jika ditotal dengan penampilannya di Timnas Indonesia kategori usia, maka Witan sudah memainkan 29 pertandingan di bawah Shin Tae-yong. Catatan 10 gol dan tujuh assist menggambarkan betapa berbahayanya Witan saat dilatih coach Shin.
Pada dua pertandingan kontra Curacao, Shin Tae-yong memang tidak menggantikan Elkan Baggott, Rachmat Irianto, dan Yakob Sayuri. Namun demikian, dengan kian matangnya permainan Witan Sulaeman, agaknya hanya lewat pertandingan berikutnya lah coach Shin bakal memantapkan status pemain andalan.