Sukses


Jurnalis, Pemain hingga Manajer Arema FC Turun Tangan Evakuasi Korban Tragedi Kanjuruhan

Bola.com, Malang - Sepak bola Indonesia kembali berduka. Tragedi selepas pertandingan Arema FC kontra Persebaya Surabaya yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Malang, (1/10/2022), merenggut 127 korban jiwa.

Situasi mengerikan itu terjadi setelah tuan rumah ditaklukkan rival abadinya. Sayangnya, suporter yang kecewa dengan kekalahan tim kesayangannya tersebut dipukul mundur pihak keamanan dengan cara yang tidak bijak.

Gas air mata yang sebenarnya dilarang dalam pengamanan pertandingan sepak bola justru digunakan. Parahnya, beberapa diantaranya diarahkan langsung ke tribun yang membuat jumlah korban semakin banyak.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Ikut Bantu Korban

Melihat kejadian tersebut, manajer Arema FC, Ali Rifki tak tinggal diam. Bersama para pemain, ia membantu melakukan evakuasi korban yang sempat terjebak dalam kepungan gas air mata.

Ikhfanul Alam, Evan Dimas, Dendi Santoso hingga pemain asing Renshi Yamaguchi terlihat turut membopong para korban. Mereka mengumpulkan para korban di tengah lapangan sembari menunggu ambulans tiba.

3 dari 4 halaman

Kemanuasiaan di Atas Segalanya

 

Beberapa awak media juga ikut terlibat dalam melakukan evakuasi korban. Selepas sesi konferensi pers Arema FC yang singkat, mereka bergegas menolong Aremania yang sudah lemas karena gas air mata.

Satu di antaranya bahkan coba melakukan cardiopulmonary resuscitation (CPR) kepada salah satu korban. Tetapi sayangnya, nyawa lelaki itu tetap tak terselamatkan.

"Arek sing tak tulungi maeng akhire gaonok nyowone (Anak yang aku bantu tadi akhirnya enggak bernyawa)," ujar jurnalis Yona Arianto sembari termenung melihat kejadian pilu tersebut.

4 dari 4 halaman

Manajemen Arema FC Siap Berikan Santunan dan Buka Crisis Center

Manajemen Arema FC tak tinggal diam melihat kejadian mengenaskan terjadi di rumah mereka. Selain menyampaikan duka cita mendalam kepada para korban, mereka juga turut membuka crisis center.

Hingga saat ini, puluhan korban meninggal dunia belum dibawa pulang oleh keluarganya. Dengan adanya posko informasi ini, diharapkan semua korban bisa 'bertemu' dengan keluarganya.

"Manajemen akan membentuk crisis center yang menghimpun dan menerima laporan untuk penanganan korban yang dirawat di rumah sakit," ujar Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris.

"Kepada keluarga korban, kami juga memohon maaf sebesar besarnya serta siap memberikan santunan. Manajemen siap menerima saran masukan dalam penanganan pasca musibah agar banyak yang diselamatkan," tandas Haris.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer