Bola.com, Bogor - Pelatih Timnas Indonesia U-17, Bima Sakti menceritakan kondisi timnya ketika tragedi Kanjuruhan terjadi di tengah-tengah Kualifikasi Piala Asia U-17 2023.
Sedikitnya 125 orang tewas dan 300-an lainnya luka-luka akibat kerusuhan suporter Arema FC, Aremania dan tindakan represif aparat.
Baca Juga
Advertisement
Insiden itu berlangsung seusai Arema FC kalah 2-3 dari Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang pada 1 Oktober 2022.
Ketika tragedi Kanjuruhan itu meletup, skuad Timnas Indonesia U-17 tengah menonton laga Uni Emirat Arab (UEA) melawan Guam dalam hari pertama Grup B Kualifikasi Piala Asia U-17.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Keterangan Bima Sakti
Bima Sakti mengisahkan bahwa Muhammad Iqbal Gwijangge dkk. sedih massal saat mengetahui tragedi Kanjuruhan yang merenggut seratusan nyawa.
"Waktu itu pada Sabtu malam WIB, kami menonton pertandingan UEA melawan Guam," ujar Bima Sakti membuka pernyataan.
"Kami sedih. Sedih karena korban begitu banyak. Kami berharap kejadian seperti ini menjadi yang terakhir," jelasnya.
Advertisement
Kedekatan Bima Sakti dengan Malang
Bima Sakti punya kedekatan dengan Kota Apel. Pria berusia 46 tahun itu pernah enam tahun membema Persema Malang.
"Malang ini kota yang indah. Kota yang nyaman menjadi tempat tinggal. Saya enam tahun di Persema dan secara emosional, hubungan dengan Malang sangat besar," tuturnya.
"Saya sampai punya di rumah di Malang, karena saya lihat Malang kota yang nyaman dengan atmosfer sepak bola yang luar biasa, ada Aremania, ada Persema," paparnya.
Sedih
"Walau memang suporter Persema, Ngalamania jauh dibanding Arema, dan mereka memang sangat militan dan loyalitasnya luar biasa buat Arema," kata Bima Sakti.
"Sedih, ya. Tapi semoga ini jadi pembelajaran buat kita semua. Buat kita sebagai pelatih, sebagai pemain, juga suporter ke depan bisa lebih saling menghargai dan bisa satu stadion semuanya walau pun saling mendukung," ujarnya.
Advertisement
Pemain Timnas Indonesia U-17 Berduka Cita
Sementara itu, penyerang Timnas Indonesia U-17, Arkhan Kaka Putra juga turut berduka cita atas tragedi Kanjuruhan.
"Saya dan teman-teman turut berduka cita dan sedih atas terjadinya korban begitu banyak," tutur Arkhan Kaka.
"Kami pemain, pelatih, hingga ofisial, berdoa supaya korban diberikan tempat terbaik di sisi-Nya, dan keluarga korban diberikan kesabaran dan diberikan ketabahan," terangnya.