Bola.com, Sleman - Penyerang PSS Sleman, Boaz Solossa, memberikan respons terkait tragedi kemanusiaan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang. Boaz Solossa meminta masyarakat untuk peka sejenak dan tidak saling menyalahkan atau mengkritik lebih dulu.
Menurut Boaz Solossa, saat ini alangkah lebih elok untuk fokus pada pemulihan korban selamat dari Tragedi Kanjuruhan. Legenda Timnas Indonesia itu juga menegaskan, tragedi ini menjadi duka untuk sleuruh masyarakat bukan hanya Aremania saja.
Baca Juga
Dari Solossa Bersaudara hingga Si Kembar Sayuri, Inilah Kakak Beradik di Timnas Indonesia dari Masa ke Masa
Boaz Solossa Jebol Gawang China di SUGBK 11 Tahun Silam: Siapa Cetak Gol untuk Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026?
Hasil Sidang Komdis PSSI: Pukul Steward Pertandingan, Boaz Solossa Disanksi 2 Laga
Advertisement
"Setop dulu mengkritik dan menyalahkan. Berdoa untuk keluarga yang kehilangan dan pemulihan yang masih dirawat," tulis Boaz Solossa di akun Instagram-nya.
"Pekalah sejenak. Kemanusiaan di atas ego pribadi. Ini duka kita semua. Tidak ada sepak bola seharga nyawa manusia," tegas Boaz Solossa.
Tragedi Kanjuruhan merenggut 125 korban meninggal dunia dan ratusan lainnya luka-luka. Mayoritas korban tewas karena kehilangan oksigen karena berdesak-desakan saat akan keluar stadion karena panik adanya tembakan gas air mata dari petugas keamanan.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kronologi Kejadian
Tragedi Kanjuruhan terjadi usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya pada laga pekan ke-11 Liga 1 2022/2023. Insiden ini tidak melibatkan suporter Persebaya karena memang mereka dilarang menghadiri pertandingan secara langsung ke stadion.
Usai pertandingan, Aremania melampiaskan kekecewaan dengan menginvasi lapangan stadion setelah kekalahan 2-3 yang dialami Arema dari Persebaya. Situasi itu membuat suasana menjadi kacau yang membuat pihak keamanan menyemprotkan gas air mata sehingga massa berhamburan.
Kebanyakan dari mereka sesak nafas dan sulit menghindar untuk keluar stadion hingga akhirnya menimbulkan korban jiwa. Tragedi ini membuat rekor kematian kedua di dunia yang terjadi dalam dunia sepak bola.
Advertisement
Liga 1 Dihentikan Sementara
Liga 1 musim 2022/2023 dipastikan bakal rehat lebih lama imbas dari tragedi di Stadion Kanjuruhan yang menelan ratusan korban jiwa. Ketua PSSI, Mochamad Iriawan, menegaskan kompetisi musim ini dihentikan sementara sampai batas waktu yang tidak ditentukan.
"Untuk sementara kompetisi Liga 1 2022/2023 kami hentikan hingga waktu yang tidak ditentukan. Selain itu tim Arema FC dilarang menjadi tuan rumah selama sisa kompetisi musim ini," kata Mochamad Iriawan.
Liga 1 2022/2023 sudah memainkan 11 pekan. Puncak klasemen dihuni Borneo FC yang unggul selisih gol atas Madura United.
Dukung Penyelidikan
PSSI juga menyatakan mendukung penuh kepolisian untuk menyelidiki Tragedi Kanjuruhan. Pasalnya kejadian ini telah mencoreng wajah sepak bola Indonesia.
"PSSI menyampaikan duka yang mendalam terkait insiden ini. Kami juga meminta maaf kepada keluarga korban dan semua pihak. Tentu menjadi evaluasi PSSI agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Kami juga langsung membentuk tim investigasi untuk insiden ini. Tim sudah bekerja mulai,” kata Iriawan.
Adapun Menpora, Zainudin Amali meminta PSSI untuk melakukan evaluasi agar tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, yang menewaskan lebih dari seratus orang agar tidak terulang kembali.
"Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, PSSI diminta melakukan evaluasi secara total terhadap sistem saat ini, yang digunakan sebagai cara berkompetisi sehingga akan dapatkan cara terbaik, para pemain bisa main tenang, dan penonton nyaman menonton," kata Menpora.
Advertisement