Bola.com, Bandung - Gelandang naturalisasi Timnas Indonesia, Marc Klok berduka cita atas tragedi Kanjuruhan. Pemain Persib Bandung itu mengungkapkan perasaannya.
"Sejujurnya. Saya pikir saya bahkan tidak menyadari secara mendalam, dalam situasi seperti apa kami telah tiba. Betapa besar tragedi ini," ujar Marc Klok dalam akun Instagramnya, @marcklok.
Baca Juga
Pelatih Persib: Meski Digulung Jepang, Timnas Indonesia Sudah Jauh Lebih Maju
Foto: Sempat 2 Kali Dicoret Shin Tae-yong, Eliano Reijnders Tetap Ikut Latihan Bersama Timnas Indonesia Jelang Laga Melawan Arab Saudi
Sumardji: Eliano Reijnders Legowo Tak Masuk Skuad Timnas Indonesia, Tetap Semangat Buktikan Diri dan Bersaing
Advertisement
"Namun, ketika saya mulai memikirkan semua orang yang telah meninggal, saya membeku."
"Semua anggota keluarga yang berduka dan ditinggalkan tanpa pamit kepada orang yang mereka cintai, kepada anak-anak mereka. Saya tidak dapat berkata-kata. Saya kaget ini kenyataan," jelasnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
131 Orang Tewas
Tragedi Kanjuruhan terjadi setelah Arema FC kalah 2-3 dari Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang pada 1 Oktober 2022 malam WIB.
Sedikitnya 131 orang tewas dan 300-an lainnya luka-luka dalam tragedi Kanjuruhan akibat peristiwa yang paling parah dalam sepak bola Indonesia tersebut.
"Saya menyampaikan belasungkawa terdalam saya kepada keluarga dan teman-teman para korban yang kehilangan nyawa setelah kejadian ini," jelas Marc Klok.
Advertisement
Sudah Cukup
"Pesan lain yang ingin saya sampaikan adalah cukup sudah cukup," tutur pemain kelahiran Belanda tersebut.
"Saya tidak ingin menyalahkan siapa-siapa, tapi menurut saya aspek yang harus menjadi fokus pembenahan adalah sistem manajemen pertandingan, terutama keselamatan dan keamanan, harus menjadi fokus."
"Sepak bola adalah permainan. Kita bisa menang, kita bisa kalah. Kita bisa merayakan dan kita bisa menangis. Itulah keindahannya. Saya sedih bahwa gairah indah sepak bola di sini sering diterjemahkan ke dalam emosi yang tak terkendali dan invasi lapangan," terang Marc Klok.
Perspektif Marc Klok
Marc Klok mempunyai perspektif pribadi terkait tragedi Kanjuruhan. Mantan gelandang Persib Bandung itu menjelaskan sudut pandangnya.
"Saya mengerti bahwa, dari sudut pandang penggemar, melihat niat dari tindakan ini memiliki niat baik untuk memotivasi dan mendorong pemain secara langsung dan pribadi. Tapi menurut saya itu cara yang salah, apalagi jika tindakan tersebut memicu orang lain untuk melakukan hal yang sama," papar Marc Klok.
Kita semua harus memiliki pola pikir dan melihat semua orang dalam pertandingan mulai dari pemain, pelatih, ofisial pertandingan, hingga suporter sebagai manusia. Sehingga kita bisa benar-benar saling menghormati. Jadi kita dapat melihat bahwa mereka memiliki keluarga, teman, dan orang yang dicintai di rumah."
"Yang kedua adalah tentang emosi yang tidak terkendali. Fakta gilanya, kerusuhan di Indonesia sudah menjadi hal biasa. Seharusnya tidak seperti itu. Tidak pernah," ujar Marc Klok.
Advertisement
Refleksi
"Melihat keberhasilan Timnas Indonesia akhir-akhir ini seharusnya menjadi refleksi bagi kita semua," tulis Marc Klok.
"Dengan perbedaan yang ada di dalam tim, baik dari latar belakang, warna kulit, maupun peran, semuanya kita kesampingkan. Kami memiliki semangat dan tujuan yang sama untuk sepak bola Indonesia yang lebih baik."
"Saya berharap tragedi kemanusiaan semacam ini tidak akan terulang di masa depan. Sesuatu perlu diubah dan itu perlu diubah sekarang!" ungkap Marc Klok.