Bola.com, Bangkalan - Tragedi Kanjuruhan berimbas terhadap keberlangsungan kompetisi sepak bola Indonesia. PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator Liga 1 memutuskan menunda perhelatan dalam dua minggu ke depan.
Direktur Utama (Dirut) PT. Polana Bola Madura Bersatu (PBMB) yang menaungi Madura United, Zia Ulhaq Abdurrahim, legawa dengan keputusan tersebut. Ia berharap benang kusut yang menyebabkan tragedi itu diusut tuntas.
Baca Juga
Advertisement
“Peristiwa itu sangat kami sesalkan. Kami yang ada di dunia sepak bola, bersepakat untuk menghentikan dulu semua pertandingan sepak bola ini, hingga investigasi tuntas dan terang benderang seperti perintah Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo," tegasnya.
Pria yang akrab disapa Habib itu mengaku sedih mendengar peristiwa mengerikan tersebut. Apalagi itu terjadi saat pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya, telah berakhir.
“Kami berharap ke depan, tidak ada lagi kejadian seperti tragedi Kanjuruhan Malang. Termasuk di manapun, khususnya di tempat yang kita cintai bersama. Sebab, apapun yang dijadikan alasan timbulnya kerusuhan itu, lebih berharga kemanusiaan dari pada hiburan,” jelasnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pelajaran Penting
Pria asal Pamekasan itu juga menyebut bila Presiden Madura United, Achsanl Qosasi sangat keras mewanti-wanti agar tidak ada kerusuhan di Pulau Garam. Zia menyebut bila kejadian tersebut pecah di Madura, sang presiden klub bakal turun tangan.
"Sepak bola itu menjunjung tinggi nilai-nilai, yaitu respek saling menghormati dan terpenting adalah nilai kemanusiaan. Untuk kejadian di Kanjuruhan, kami turut berbelasungkawa sedalam-dalamnya. Tentu peristiwa ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua," ujarnya.
"Dalam masalah ini Presiden Klub Madura United sudah berkomitmen menyatakan bahwa tidak boleh ada sepak bola yang rusuh di Madura sejak 2013. Kalau sampai terjadi apalagi jatuh korban, maka beliau sendiri yang akan menghentikan sepak bola di Madura," jelas Habib.
Advertisement
Panpel Madura United Tunggu Hasil Rekomendasi
Tragedi Kanjuruhan ini membuka mata kita bersama bila masih ada cacat dalam pelaksaan pertandingan sepakbola di tanah air. Madura United berharap peristiwa mengenaskan ini bisa menjadi acuan untuk membentuk aturan yang lebih baik.
“Apapun nanti keputusan dari federasi sepak bola ini, tentu harus dilaksanakan. Semoga pertandingan ke depan, berjalan dengan baik tidak ada risiko yang terjadi," ucap ketua panitia pelaksana (Panpel) pertandingan Madura United, Moh. Alwi.
"Kami siap menjalankan hasil evaluasi PSSI," timpal Security Officer Madura United, Sapto Wahyono.
Hasil Rapat TGIPF: Setop Total
Sementara itu, Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) bentukan pemerintah untuk tragedi Kanjuruhan telah menggelar rapat pertamanya pada Selasa (4/10/2022)..
TGIPF juga bersepakat untuk menyetop kegiatan sepak bola yang berada di bawah naungan PSSI, termasuk Liga 1 2022/2023, Liga 2 2022/2023, dan Liga 3 2022.
Tim ini menekankan dan disetujui oleh Menpora bahwa seluruh kegiatan berpayung PSSI terutama Liga 1, Liga 2, dan Liga 3 supaya dihentikan," kata Mahfud MD.
"Sampai Presiden Jokowi menyatakan bisa dinormalisasi setelah tim ini menyampaikan rekomendasi seperti apa normalisasi harus dilanjutkan," ucapnya.
Advertisement