Sukses


Mustaqim Ceritakan Perjalanan Persebaya Pulang dari Kanjuruhan: Kami Syok Mendengar Jumlah Korban Terus Bertambah

Bola.com, Surabaya - Duka cita mendalam dirasakan pemain, pelatih, ofisial, dan manajemen Persebaya Surabaya terhadap korban Tragedi Kanjuruhan. Persebaya menjalani pertandingan yang penting dalam duel bertajuk Derbi Jatim tersebut.

Laga kontra Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022), itu seharusnya menjadi titik balik Persebaya. Sebab, mereka berhasil 3-2 setelah tiga laga sebelumnya mereka menelan kekalahan beruntun.

Para pemain Persebaya langsung berlari dari lapangan menuju ruang ganti untuk mengamankan diri usai laga. Mereka sempat melakukan perayaan kemenangan ini di ruang ganti sebelum akhirnya diminta segera meninggalkan stadion.

“Biasanya kami mandi dulu, ganti baju. Tapi ini tidak, langsung pergi. Itu Vidal (gelandang asing Persebaya), mungkin sepanjang hidupnya baru sekali ini,” kata Mustaqim, asisten pelatih Persebaya.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Evakuasi dari Stadion

Skuad Persebaya buru-buru keluar stadion dan itu juga sangat mencekam.

“Bayangkan tiga jam kami tertahan, biasanya santai, tidak ada ada makanan juga di situ. Biasanya kami santai, kami berdoa, kami makan dulu sebentar. Kami cepat-cepat pergi. Memang sedikit panik, tapi itu yang harus dilakukan,” imbuh legenda hidup Persebaya itu.

Kendaraan rantis yang ditumpangi oleh Persebaya tidak bisa bergerak dari stadion selama beberapa jam. Penyebabnya, mereka dihadang oleh suporter yang mengamuk di luar stadion.

“Suasana sangat mencekam. Terus terang saya tahu betul karena saya menumpangi rantis paling depan. Kami tidak bisa keluar. Jalan satu-satunya itu ada pagar dan mobil patwal di depan sudah terbakar,” ucap Mustaqim.

3 dari 5 halaman

Banyak yang Syok

Mayoritas pemain yang menghuni skuad Persebaya baru pertama kali merasakan atmosfer Derbi Jatim yang dikenal sebagai pertandingan besar. Ditambah insiden itu, pemain sempat trauma melihat kerusuhan suporter.

“Trauma iya, sedikit. Sebagai pemain profesional, itu mesti dihadapi. Ada beberapa pemain yang baru dua kali bermain seperti itu, lainnya baru semua, di Kanjuruhan ini, pertandingan besar. Pemain asing baru pertama kali dan dia bilang sangat sangat gila,” ujar Mustaqim.

Tragedi ini tidak melibatkan kerusuhan antar kelompok suporter lantaran suporter Persebaya, Bonek, tidak diperkenankan hadir karena alasan keamanan. dua Aremania awalnya menginvasi lapangan untuk memeluk pemain Singo Edan, namun diikuti oleh banyak suporter lainnya.

Dari sinilah pihak keamanan malah menyemprotkan gas air mata yang membuat massa berhamburan. Kebanyakan dari mereka sesak nafas dan sulit menghindar untuk keluar stadion hingga akhirnya melahirkan korban jiwa.

4 dari 5 halaman

Kemenangan Sangat Tak Sebanding

Pemerintah sudah bergerak untuk melakukan investigasi atas insiden mengerikan ini. PSSI mengambil langkah menunda pelaksanaan pertandingan Liga 1 sampai batas waktu yang tidak ditentukan.

Pemerintah merilis data bahwa sebanyak 125 orang meninggal akibat insiden ini. Namun, beberapa pihak menyebutkan bahwa angka korban jiwa lebih dari itu.

“Kami waktu di stadion sudah dengar ada dua orang meninggal, 5-10 menit kemudian 40 orang. Satu nyawa saja tidak sebanding dengan kemenangan, apalagi ini sampai lebih dari seratus orang meninggal dunia,” tutur Mustaqim.

Berbagai aksi solidaritas bermunculan sebagai wujud duka cita untuk korban Tragedi Kanjuruhan. Tak terkecuali Persebaya Surabaya dan suporter Bonek yang menunjukkan kepedulian untuk Arema FC dan Aremania.

5 dari 5 halaman

Doa dari Persebaya

Para pemain dan ofisial Persebaya juga melaksanakan salat gaib di Masjid Al Akbar, Surabaya, Senin (3/10/2022). 

Ungkapan duka cita mendalam dari Bonek ditunjukkan mengirim karangan bunga kepada suporter Arema FC, Aremania, yang diletakkan di depan Monumen Singa Tegar di Stadion Kanjuruhan, Malang, Senin pagi.

Karangan bunga itu dikirim oleh Green Nord 27 atau Bonek tribune utara, termasuk kiriman dari komunitas Bonek lainnya. Ungkapan belasungkawa juga tertera bersama karangan bunga lain yang juga diletakkan di tempat yang sama.

Di hari yang sama, Senin malam, ribuan suporter Bonek memadati Tugu Pahlawan, Jalan Pahlawan, Surabaya, memanjatkan doa untuk Aremania dan menyalakan lilin sebagai ungkapan belasungkawa.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer