Bola.com, Kediri - Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tragedi Kanjuruhan bentukan pemerintah telah mengeluarkan tiga poin penting dalam rapat pertamanya.
Salah satunya, adalah menyetop sementara kegiatan sepak bola yang berada di bawah naungan PSSI di semua level mulai Liga 1, Liga 2, dan Liga 3 musim 2022/2023.
Baca Juga
Advertisement
Pelatih Persik Divaldo Alves juga telah mengetahui keputusan dari tim yang diketuai Menkopolhukam Mahmud MD tersebut.
“Saya memahami soal kompetisi dihentikan sementara. Karena ini duka untuk seluruh bangsa Indonesia, bukan hanya para pelaku sepak bola yang tengah berkabung," kata Alves
"Tetapi hal ini juga untuk memastikan proses penyelidikan menyeluruh bisa dilaksanakan. Saya berharap dalam beberapa waktu mendatang sepakbola di Indonesia bisa kembali," lanjutnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Skuad Persik Tetap Berlatih
Sembari menunggu hasil keputusan konkret dari TGIPF, Persik tetap melakukan latihan seperti biasa.
"Kami akan tetap latihan seperti biasa sambil menunggu keputusan resmi dari Federasi dan Tim TGIPF,” ujarnya.
Advertisement
Sepak Bola Indonesia Bisa Bangkit
Meski sedang di tengah masa berkabung dan suram, arsitek asal Portugal ini tetap memiliki optimisme sepak bola Indonesia bisa maju lagi.
“Ini situasi yang tidak pernah kami alami sebelumnya dan ini memang menyedihkan. Semoga semua cepat selesai. Saya yakin sepak bola Indonesia harus lebih baik lagi,"
"Saya juga tidak mau banyak berkomentar mengenai hal di luar urusan teknis. Karena saya percaya semua pihak saat ini tengah bekerja menuntaskan permasalahan dan kami hanya bisa mendoakan, terutama bagi para korban serta Aremania,” tuturnya.
Doa Bersama Skuad Persik
Seperti telah dilakukan masyarakat, komunitas suporter dan klub-klub di Indonesia, Persik bersama seluruh suporternya akan menggelar doa bersama bagi Tragedi Kanjuruhan, Kamis (6/10) malam di Stadion Brawijaya Kota Kediri.
Advertisement