Bola.com, Malang - Hampir sepekan tragedi Stadion Kanjuruhan berlalu. Namun luka yang ada di hati suporter Arema FC, Aremania seakan tak bisa hilang.
Wajar, 131 korban jiwa bukan jumlah yang sedikit. Mereka menumpahkan isi hatinya lewat beragam tulisan di jalanan Malang Raya.
Advertisement
Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang juga tak luput. Banyak tulisan pesan dari Aremania. Mulai coretan cat, spanduk hingga selebaran yang ditempel di tembok. Isi pesan itu ada yang bernada amarah, tapi lebih banyak yang mengharukan.
Kalimat 'Usut Tuntas 01-10-2022' yang paling dominan dituliskan di dinding dan pilar. Sekitarnya lebih beragam. 'Gas air mata vs air mata ibu', kalimat ini sangat dalam menggambarkan tragedi Kanjuruhan.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Peristiwa Kelam
Karena korban yang berjatuhan disebabkan gas air mata yang ditembakkan ke tribun penonton. Terutama di tribune 10-13 yang banyak memakan korban jiwa.
Mayoritas anak muda yang tutup usia. Sehingga banyak ibu yang meneteskan air mata melepas kepergian anaknya.
Advertisement
Dipenuhi Coretan
Selain itu, ada yang menuliskan 'Saudaraku Dibunuh'. Tulisan itu mengarah pada aparat Kepolisian yang menembakkan gas air mata. Poster saat anggota Polisi bertindak agresif kepada Aremania yang turun ke lapangan juga tertempel di dinding.
Di pintu keluar tribun 13 juga dicat 'RIP' dengan font besar berwarna merah. Tulisan-tulisan serupa juga terdapat di tembok dan pintu ruko sekeliling Stadion Kanjuruhan.
Selain itu, ada tulisan revolusi PSSI. Karena federasi dianggap harus bertanggung jawab atas tragedi ini. Dilanjutkan dengan tulisan 'No Justice, No Peace'. Artinya, tidak keadilan, tidak ada perdamaian.
Menuntut Keadilan
Saat ini, keadilan memang jadi tuntutan Aremania. Karena aksi masuk lapangan tak sepatutnya dihukum dengan ratusan korban jiwa.
Menuju ke pintu VIP, pesan dituliskan di tembok. Mulai 'Kanjuruhan Disaster', ‘Aparat Are You Okay?’ dan beragam pesan lainnya.
Advertisement
Suara Suporter
Tapi yang cukup mencuri perhatian, pesan dengan kalimat 'Kalian bawa senapan, kami bawa harapan'.
Pesan tersebut seperti menyinggung pihak keamanan, sebab seakan pertandingan jadi hal yang menyeramkan dengan pengawalan petugas bersenjata. Padahal suporter datang hanya membawa harapan timnya, Arema FC bisa memetik kemenangan.