Bola.com, Jakarta - Akun YouTube Sekretariat Presiden menggungah video berdurasi 3 menit 1 detik pada Jumat (7/10/2022) yang berisikan pernyataan Presiden Jokowi.
"Presiden: Pemerintah dan FIFA akan Bentuk Tim Transformasi Sepak Bola Indonesia, 7 Oktober 2022," tulis judul dalam video tersebut.
Baca Juga
Kepada Media Italia, Erick Thohir Berjanji Akan Terus Menaturalisasi Pemain Sambil Pembinaan Pemain Muda
Erick Thohir Blak-blakan ke Media Italia: Timnas Indonesia Raksasa Tertidur, Bakal Luar Biasa jika Lolos ke Piala Dunia 2026
Erick Thohir soal Kemungkinan Emil Audero Dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia: Jika Dia Percaya Proyek Ini, Kita Bisa Bicara Lebih Lanjut
Advertisement
Jokowi menceritakan koordinasinya dengan FIFA dan AFC terkait tragedi Kanjuruhan yang merenggut sedikitnya 131 nyawa di Stadion Kanjuruhan, Malang pada 1 Oktober 2022.
Jokowi memastikan bahwa FIFA tidak akan menghukum PSSI akibat peristiwa paling tragis dalam sepak bola Indonesia itu.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Keterangan Jokowi
Dalam video itu, Jokowi juga memaparkan lima kolaborasi dengan FIFA dan AFC yang bersinggungan dengan klub maupun suporter.
Namun, Jokowi sama sekali tidak menyebut PSSI, apalagi Ketua PSSI, Mochamad Iriawan dalam pernyataannya tersebut.
"Kemarin, saya telah menerima surat dari FIFA. Ini tindak lanjut dari hasil pembicaraan saya melalui telepon dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino pada 3 Oktober 2022," ujar Jokowi.
"Berdasarkan surat tersebut, alhamdulillah sepak bola indonesia tidak dikenakan sanksi oleh FIFA."
"FIFA bersama-sama dengan pemerintah akan membentuk tim transformasi sepak bola Indonesia dan FIFA akan berkantor di Indonesia selama proses-proses tersebut," jelasnya.
Advertisement
Netizen Heboh
Keputusan Jokowi yang tidak menyertakan PSSI dalam pengumumannya membuat heboh netizen.
Sebagian warganet menduga-duga sikap Jokowi yang tidak melibatkan PSSI. Mulai dari PSSI tidak dianggap, tidak diajak, sampai kehilangan kepercayaan.
"Selain itu akan dilakukan langkah-langkah kolaborasi antara FIFA, AFC, dan pemerintah Indonesia," terang Jokowi.
5 Kolaborasi Pemerintah, FIFA, dan AFC Tanpa Menyebut PSSI
1. Membangun standar keamanan stadion untuk stadion-stadion di Indonesia.
2. Memformulasikan standar protokol dan prosedur keamanan yang dilakukan kepolisian berdasarkan standar keamanan internasional.
3. Kita juga akan bersama-sama melakukan sosialisasi dan diskusi dengan klub-klub sepak bola Indonesia termasuk perwakilan suporter untuk mendapatkan saran dan masukan serta komitmen bersama.
4. Tentang pengaturan jadwal pertandingan yang memperhitungkan potensi-potensi risiko yang ada.
5. Pendampingan dari para ahli di bidangnya. Nanti Presiden FIFA akan datang ke Indonesia pada Oktober atau November 2022 untuk berdiskusi dengan pemerintah.
Advertisement
Ngeri-Ngeri Sedap
Hasil koMUnikasi pemerintah Indonesia dengan FIFA:FIFA akan berkantor di Indonesia untuk berkolaborasi dengan AFC dan Pemerintah RI dalam rangka membenahi sistem sepakbola IndonesiaCatatan:Ga ada sekalipun Pak @jokowi menyebut nama PSSi apalagi Ketumnya! Nger-Ngeri Sedap nih pic.twitter.com/vbp5Rpmcml
— Komisi Wasit (@MafiaWasit) October 7, 2022
Sudah Tidak Percaya
bapak RI 1 aja ga percaya sama federasi yang pintar ini, apalagi masyarakat. pak @jokowi semoga bisa merombak total atau membubarkan @PSSI ini. 🤝🏻🙏🏻 https://t.co/FZYwBmZj5Y
— sheeshh (@alfzryyy) October 8, 2022
Advertisement
Dikudeta?
Menurut ane pinter sih langkah Pak Jokowi. Meski ketua PSSI belum mundur, tp secara de facto telah dikudeta. https://t.co/k3hJz03648
— @2komaini_ahmad4 (@2komaini_ahmad4) October 8, 2022
Tidak Libatkan PSSI
respect setinggi-tingginya buat pa jokowi krn bisa kerjasama sm fifa + afc tp ga ngelibatin pssi 😆
— kiki (@txtdaririfky) October 8, 2022
Advertisement