Bola.com, Jakarta - Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) melakukan kunjungan ke Indonesia untuk memberikan dukungan moril pada PSSI terkait Tragedi Kanjuruhan. Presiden FAM, Datuk Hamidin Amin, dan rombongan diterima secara langsung oleh Wasekjen PSSI, Maaike Ira Puspita.
Dalam kunjungannya, Datuk Hamidin Amin, menyampaikan duka cita mendalam atas Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan korban. Datuk Hamidin Amin berharap, kedatangannya ke Indonesia bisa menguatkan PSSI yang sedang mengalami masa-masa sulit.
Baca Juga
Bos JDT Temui Presiden FIFA, Jelaskan Proyek Timnas Malaysia: Gianni Infantino Berikan Dukungan Penelitian, Infrastruktur, dan Pengembangan
Raja Isa Sebut Putra Mahkota Johor, Tunku Ismail Idris Bisa Jadi Erick Thohir-nya Malaysia: Bawa Sepak Bola Negeri Jiran Mendunia!
Soal Program Naturalisasi Pemain Malaysia, Pengamat: FAM Tak Perlu Malu Meniru Indonesia
Advertisement
"Dunia sepak bola turut berduka. Dan kami akan selalu ada untuk pencinta sepakbola Indonesia sebagai saudara serumpun," kata Datuk Hamidin Amin.
Sementara itu, Wasekjen Maaike Ira Puspita, menyambut baik kunjungan dari FAM. Maaike menyatakan pihaknya tersentuh dengan banyaknya dukungan yang datang untuk PSSI pada masa-masa kelam ini.
"Dukungan untuk Indonesia sangat besar dari dunia sepakbola atas tragedi Kanjuruhan. Kedatangan Presiden FAM Datuk Hamidin Amin secara langsung ke Indonesia meningkatkan kekuatan moril bagi keluarga besar sepakbola Indonesia," ucap Maaike Ira Puspita.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sekaligus Nonton
Kunjungan ke Indonesia merupakan bagian dari rangkaian kegiatan FAM. Sebelumnya, Datuk Hamidin juga bertemu Presiden FIFA, Gianni Infantino di Qatar (6/10/2022).
Selama di Indonesia, Datuk Hamidin dijadwalkan akan hadir ke Stadion Pakansari, Cibinong, pada Minggu (9/10/2022). Datuk Hamidin dan rombongan akan menonton pertandingan antara Timnas Indonesia U-17 vs Malaysia.
Laga itu sangat krusial buat kedua tim. Laga pamungkas Grup B itu bakal menentukan nasib dari tim yang ingin berlaga di Piala Asia U-17 2023.
Advertisement
Bebas Sanksi FIFA
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo telah mendapat surat dari FIFA perihal perkembangan dari pasca-tragedi Kanjuruhan. Informasi yang disampaikannya adalah bahwa Indonesia tidak dikenai sanksi atas peristiwa memilukan di Malang akhir pekan kemarin.
Presiden Jokowi diketahui sudah mendapatkan surat resmi dari FIFA berkaitan dengan tragedi terbesar kedua dalam sepak bola di dunia. Beberapa saat setelah Tragedi Kanjuruhan, Jokowi langsung berkomunikasi dengan FIFA.
"Surat dari FIFA ini adalah tindak lanjut pembicaraan saya per telepon dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino, pada 3 Oktober 2022 lalu. Berdasarkan surat tersebut, alhamdulillah sepak bola Indonesia tidak dikenakan sanksi oleh FIFA," terang Presiden Jokowi dalam pernyataan resmi yang diunggah di kanal Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (7/10/2022) malam WIB.
6 Tersangka
Polri telah menetapkan enam tersangka atas Tragedi Kanjuruhan. Mereka adalah Direktur Utama Liga Indonesia Baru, Akhmad Hadian Lukita, Ketua Panitia Pelaksana (panpel) pertandingan Arema FC, Abdul Haris hingga Security Officer Arema FC, Suko Sutrisno.
Selain itu, tiga tersangka lainnya berasal dari aparat keamanan. Mereka adalah Kabagops Polres Malang Wahyu S, anggota Brimob Polda Jatim inisial H, dan Kasat Samapta Polres Malang inisial BSA.
Abdul Haris dan Suko Sutrisno dianggap lalai dalam bertugas. Adapun ketiga tersangka dari Kepolisian disebutkan meminta petugas keamanan untuk menembakkan gas air mata.
Advertisement
Hormati Proses
Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali, juga bereaksi mengenai penetapan Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Akhmad Hadian Lukita, sebagai tersangka Tragedi Kanjuruhan. Zainudin mengaku menghormati penetapan yang sudah dilakukan Polri.
"Pihak kepolisian ada alasan, kita hormati saja. Jalani saja, kalau memang tidak bersalah, pengadilan yang akan memutuskan. Jadi, semua yang sudah disampaikan tetap berpatokan pada asas praduga tidak bersalah,"Â ucap Zainudin Amali.
"Kita hormati itu dan apa yang dilakukan kepolisian adalah arahan pak Presiden ya untuk secara cepat dan tuntas, baik ke pihak kepolisian maupun TGIPF," tegas Zainudin Amali.