Bola.com, Malang - Arema FC masih belum menjalani aktivitas latihan sejak Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022. Sampai saat ini, Ahmad Alfarizi dkk. hanya mengunjungi korban dan doa bersama.
Ada 131 korban jiwa dari Tragedi Kanjuruhan yang terjadi setelah laga antara Arema FC kontra Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang. Begitu banyaknya korban jiwa yang meninggal dunia membuat pemain Arema FC mengalami trauma dan merasa bersalah.
Baca Juga
Advertisement
Andai Arema FC bisa memenangi pertandingan itu, potensi kekacauan setelah pertandingan sangat kecil. Kekalahan dan tragedi itu pun membuat para pemain merasakan trauma. Apalagi mereka melihat langsung banyaknya jenazah di lantai 1 Stadion Kanjuruhan saat itu.
Bahkan untuk menjaga perasaan para pemain, saat ini manajemen klub menjauhkan mereka dari awak media demi mengurangi rasa trauma tersebut.
"Kami tidak bisa berbicara ke media untuk saat ini," ujar seorang pemain senior Arema FC.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Enggan Berkomentar dan Bakal Dihadirkan Psikolog
Para pemain Arema FC tidak mau memberikan komentar kepada media massa menjadi instruksi dari manajemen klub. Bahkan saat sambutan hari ketujuh doa bersama di Stadion Kanjuruhan, manajer Arema FC, Ali Rifki, yang hadir menjadi wakil dari para pemain.
Padahal waktu itu sebagian besar pemain hadir dan ikut doa bersama.
Tidak menutup kemungkinan jika nanti ada kejelasan kompetisi, Arema FC akan mendatangkan psikolog untuk memulihkan psikis pemain. Hal itu juga sempat disampaikan oleh pelatih Javier Roca dua hari setelah tragedi di Stadion Kanjuruhan.
Â
Advertisement
Sebagian Pemain Pulang ke Kampung Halaman
Saat ini, tim Arema FC belum berkumpul kembali. Beberapa pemain bahkan pulang ke kampung halaman sembari membawa amanah dari manajemen klub untuk berkunjung ke rumah korban dari Tragedi Kanjuruhan.
Seperti halnya yang dilakukan Rizky Dwi ke Jember dan asisten pelatih Singgih Pitono ke Tulungagung. Sementara itu, para pemain asing Arema FC tetap berada di Malang.
Pemain Arema FC yang berasal dari luar Jawa pun tetap berada di Malang. Mereka masih menunggu informasi lebih lanjut dari manajemen tim mengenai aktivitas klub.
Kompetisi Dihentikan
Sesuai instruksi dari Presiden Joko Widodo, kompetisi sepak bola Indonesia, mulai dari Liga 1 hingga Liga 3 saat ini dihentikan sementara. Kompetisi dihentikan hingga waktu yang tidak ditentukan.Â
Investigasi menyeluruh yang dilakukan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan akan menentukan kapan kompetisi sepak bola di Indonesia akan bergulir kembali, di mana Presiden Jokowi meminta kompetisi dihentikan sampai proses investigasi menyeluruh selesai dilakukan.
Advertisement