Bola.com, Bandung - Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol. Suntana bersama klub-klub sepak bola yang ada di Jawa Barat dan para perwakilan suporter, membuat dan menandatangani Deklarasi Bersama setelah menggelar diskusi Transformasi Persepakbolaan di Tengah Dinamika Fanatisme Suporter yang digelar di Grand Pasundan Convention Hotel, Bandung, Senin (10/10/2022).
Deklarasi Bersama itu berkaca dari Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022, di mana ada 131 korban jiwa. Harapannya agar ke depan tak ada lagi kejadian serupa di lingkup persepakbolaan Indonesia.
Baca Juga
Advertisement
Beberapa klub yang hadir dalam diskusi tersebut adalah Persib Bandung, RANS Nusantara FC, Persikabo 1973, dan Persikab Kabupaten Bandung.
"Tujuan pertemuan ini adalah untuk menemukan semua aspek dalam pengelolaan pertandingan sepak bola di Jawa Barat yang lebih aman, lancar, nyaman, dan bermartabat," tegas Suntana setelah kegiatan tersebut.
Menurutnya, upaya untuk membuat pertandingan berjalan aman, diperlukan keterlibatan semua elemen, tidak hanya panpel dan pihak keamanan saja. Namun, suporter juga perlu berperan agar tragedi di Kanjuruhan tidak terjadi di Jawa Barat.
"Jadi perlu keterlibatan semua pihak, baik panpel, PSSI pusat, pendukung atau bobotoh, dan pihak lain untuk menjamin pertandingan berjalan aman dan nyaman, serta lancar sesuai yang diharapkan," ujar Suntana.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Membuat SOP Pengamanan di Jawa Barat
Kapolda Jawa Barat itu juga berharap para suporter bisa menjaga nilai-nilai sportivitas dan tidak berlebihan dalam mendukung tim kesayangannya.
Bahkan orang nomor satu di Polda Jabar itu menyebutkan bahwa pihaknya telah membuat SOP terkait pengamanan pertandingan.
"Itu rambu-rambu yang kami buat berdasarkan kesepakatan semua pihak, agar menjadi acuan bersama, SOP bersama, dalam rangka menyelenggarakna pertandingan di wilayah Jawa Barat," tegas Suntana.
"Isi dari SOP itu semua merupakan hasil kesepakatan, lengkap. Apa yang dituangkan tadi dalam diskusi ada di 106 pasal yang kami rencanakan dalam SOP bersama kami," lanjutnya.
Â
Advertisement
Tujuan dari Deklarasi Bersama
Sementara itu, Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB), Umuh Muchtar, mengaku Deklarasi Bersama dan diskusi ini telah memperlihatkan keseriusan dari berbagai pihak untuk membuat pertandignan sepak bola di Jawa Barat bisa berjalan aman dan tertib, termasuk laga yang dimainkan oleh Persib.
"Alhamdulillah ini luar biasa. Acara ini untuk menertibkan dan untuk kenyamanan di Jawa Barat. Terlihat sekali Pak Kapolda sangat serius untuk pengamanan Persib, karena setiap pertandingan, apalagi ketika melawan Persija dan Arema FC, itu sangat luar biasa penontonnya," tegas Umuh.
Pada kesempatan itu, Umuh menyebut bahwa pertandingan sepak bola tidak boleh menjadi keuntungan satu pihak saja. PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) selaku operator kompetisi harus bisa memberikan jam main yang wajar.
"Saya juga berterima kasih kepada Bapak Kapolda yang mempertahankan jam Persib pada 15.30. Itu sudah bagus, jadi saya ingatkan kepada PT LIB, jangan hanya memikirkan keuntungan sepihak saja," tegas Umuh.
Â
5 Poin Deklarasi Bersama
Kami segenap komponen persepakbolaan Jawa Barat, berkomitmen:
1. Siap menjunjung tinggi jiwa sportivitas dan kebersamaan dalam mendukung masing-masing tim kebanggaan
2. Siap menjadi suporter yang baik, damai, dan aman di Jawa Barat
3. Siap terus menjaga silaturahmi dan sinergi antar/lintas suporter yang ada di Jawa Barat
4. Siap menjaga keamanan bersama Polri TNI di setiap pertandingan yang ada di Jawa Barat
5. Bersama kita kuat dan atas nama kemanusiaan bagi seluruh saudara-saudara untuk transformasi persepakbolaan dengan tetap menjaga situasi Kamtibmas yang kondusif.
Advertisement