Sukses


Polri Konfirmasi Gas Air Mata Saat Tragedi Kanjuruhan Sudah Kadaluwarsa

Bola.com, Jakarta - Pengusutan tragedi Kanjuruhan terus berlangsung. Teranyar, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) membenarkan bahwa gas air mata yang ditembakan ke tribune sudah kadaluwarsa.

Hal ini diungkapkan Kepala Divisi (Kadiv) Humas Polri Inspektur Jenderal Polisi Dedi Prasetyo di Mabes Polri. Hanya menurutnya, pihaknya belum tahu pasti berapa jumlah yang digunakan.

"Ada beberapa gas air mata yang ditemukan tahun 2021, saya masih belum tahu jumlahnya, tapi ada beberapa," kata Dedi Prasetyo di Jakarta, Senin (10/10/2022).

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Ada Tiga Jenis

Lebih lanjut, Dedi menyebut bahwa ada tiga jenis gas air mata yang digunakan atau biasa digunakan oleh Polri saat penanganan massa.

Semuanya masih akan didalami sambil mencari temuan-temuan baru. Adapun di tragedi Kanjuruhan, yang digunakan adalah gas air mata warna merah dan biru.

"Saya masih belum tahu jumlahnya, itu yang masih didalami, tapi yang jelas ada beberapa. Sebagian besar yang digunakan, ya tiga jenis ini yang digunakan," ujarnya.

 

3 dari 5 halaman

Yang Mana yang Digunakan?

Penggunaan gas air mata dalam sepak bola dilarang keras oleh FIFA. Apalagi jika yang digunakan sudah kadaluwarsa.

Dedi menuturkan, gas air mata pada umumnya tidaklah mematikan sekalipun dengan tingkatan paling tinggi. Hanya memang, lain cerita kalau sudah kadaluwarsa.

"Kalau klaster dalam jumlah kecil yang digunakan adalah gas air mata tingkat sedang, gas air mata dalam tingkat tertinggipun tidak ada yang mematikan," kata Dedi.

"Jadi, kalau misalnya sudah expired, justru kadarnya berkurang secara kimia, kemudian kemampuan gas air mata ini juga menurun."

 

4 dari 5 halaman

Ditembakkan 11 Personel

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dalam jumpa pers di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (6/10/2022), mengatakan ada 11 tembakan gas air mata yang dilepaskan petugas dalam tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022).

Menurut Kapolri, penembakan gas air mata tersebut tujuh di antaranya ditembakkan ke tribun selatan Stadion Kanjuruhan.

"Terdapat 11 personel yang menembakkan gas air mata, ke tribun selatan kurang lebih tujuh tembakan, utara satu tembakan dan ke lapangan tiga tembakan," kata Sigit.

Sumber: Antaranews

5 dari 5 halaman

Persaingan di Liga 1 2022/2023

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer