Bola.com, Jakarta - Banyaknya warga yang datang untuk berkirim doa di Stadion Kanjuruhan membuat Pemerintah Kabupaten Malang memberikan perhatian khusus. Untuk menghormati 131 korban yang kehilangan nyawa dalam tragedi Stadion Kanjuruhan, 1 Oktober lalu, sebuah monumen akan dibangun.
Per Selasa (11/10/2022), kerangka monumen Korban Kanjuruhan sedang dikerjakan. Lokasinya bersebelahan dengan patung Singa yang ada di area depan Stadion Kanjuruhan.
Advertisement
“Monumen ini nantinya jadi pengingat bagi semua pihak. Khususnya keluarga korban dan pengunjung di Stadion Kanjuruhan,” kata H. M Sanusi, Bupati Malang.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bunga Makin Banyak
Setelah 10 hari berlalu, kondisi bunga yang ditaburkan di sana semakin banyak. Begitu juga dengan syal, dan barang-barang korban yang ditinggalkan di sana.
Situasi tersebut membuat area sekitar patung singa terlihat mulai kumuh. Apalagi hujan hampir setiap hari mengguyur Stadion Kanjuruhan. Ada kemungkinan nantinya warga yang ingin tabur bunga dan berdoa diarahkan ke monumen baru korban tragedi Kanjuruhan.
Advertisement
Tribun Stadion Belum Dibersihkan
Ketika diluar stadion akan ada penambahan monumen, justru kondisi dilapangan dan tribun Stadion Kanjuruhan belum mengalami perubahan. Kondisinya tetap kotor penuh dengan sampah bekas tragedi 1 Oktober lalu.
Petugas kebersihan Stadion Kanjuruhan belum mendapatkan perintah untuk membereskannya. Apalagi di tribun 10-13 yang ada di belakang gawang sebelah selatan masih ada police line. Sehingga pemeriksaan dari Kepolisian sampai saat ini masih berlanjut.
Tapi untuk ruang ganti pemain hingga lorong yang ada di lantai 1 pintu utama sudah mulai dibersihkan.
"Kalau lapangan, sampai sekarang masih belum boleh dibersihkan. Sedangkan halaman depan, area parkir sudah dibersihkan sejak ada kunjungan Presiden Joko Widodo," kata Agus Widodo, Petugas Kebersihan, Stadion Kanjuruhan.
Tuntutan Agar Ketum PSSI Mundur
Saat ini, tuntutan agar Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, mundur dari jabatannya juga terus mengalir deras. Rilis-rilis dari sejumlah pihak, termasuk Kepolisian, dinilai tidak objektif.
Belakangan Polri mengklaim kalau penyebab banyaknya korban meninggal pada tragedi Kanjuruhan bukan disebabkan oleh gas air mata, melainkan karena desak-desakan.
Selain itu, Polri juga menyatakan kalau gas air mata yang digunakan, meski kadaluwarsa, tidaklah berbahaya dan tidak akan bisa membuat seseorang meninggal dunia.
Advertisement