Bola.com, Surabaya - Pentolan bonek yang juga koordinator Green Nord, Husin Ghozali, urun suara terkait wacana perdamaian suporter, terutama dengan Aremania. Dia mengatakan langkah pertama yang harus dilakukan adalah saling respek terlebih dahulu.
Gerakan perdamaian suporter di Indonesia muncul di berbagai daerah setelah terjadi Tragedi Kanjuruhan yang memakan korban 132 orang meninggal dunia. Tragedi tersebut terjadi setelah pertandingan Arema FC versus Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Sabtu 1 Oktober 2022.
Baca Juga
Rizky Ridho Berbagi Cerita: Peran Sang Ayah, Sempat Berdagang Ayam, hingga Digenjot Latihan Fisik di Awal Gabung Timnas Indonesia
Gilson Costa Jadi Pemain Asing Persebaya dengan Minim Menit Bermain
Klasemen BRI Liga 1 2024 / 2025 Hingga Pekan Ke-10: Borneo FC Dibayangi Persebaya, PSS Menjauh dari Zona Merah
Advertisement
Pertandingan itu hanya dihadiri Aremania, yang merupakan suporter Arema. Bonek tidak datang ke stadion sesuai dengan kesepakatan bersama.
Gerakan perdamaian mulai muncul setelah itu. Bahkan, Husin Ghozali atau yang akrab disapa Cak Cong datang ke Stadion Kanjuruhan untuk menyampaikan duka cita, Rabu (5/10/2022).
Kedatangan mereka disambut hangat oleh suporter Arema FC, Aremania, yang berada di sekitar stadion itu.
Bagaimana komentar lengkap Cak Cong tentang gerakan perdamaian suporter setelah tragedi Kanjuruhan?
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Damai dari Hati
Cak Cong mengatakan perdamaian suporter baru bisa terwujud jika dimulai dari hati masing-masing, atau diri sendiri terlebih dahulu.
"Kalau dari saya, damailah dengan diri kita dulu, hati kita dulu. Tidak perlu bilang 'ayo damai'. Damai itu harus dari kemauan dari diri sendiri memang mau damai," kata Cak Cong, ketika berbincang dengan Bola.com di Warkop Pitulikur, Surabaya, Selasa (11/10/2022).
"Yang pertama kita saling saling respek saja dulu. Atas kejadian di Kanjuruhan ini, kami memberi dukungan semangat. Malang itu bagian dari Indonesia, harus tetap semangat."
Advertisement
Melakukan Evaluasi
Cak Cong meminta suporter melakukan evaluasi terhadap diri sendiri terlebih dahulu.
"Kita semua harus melakukan evaluasi, apa yang harus diperbaiki. Mungkin selama ini rivalitasnya kurang sehat, pola pikir teman-teman kita semua harus diubah, rivalitas itu harus bagaimana. Ke depan kita harus ubah rivalitas menjadi yang sehat," urai Cak Cong.
"Sekali lagi, kita saling respek dulu saja. Tidak perlu ada mediator dan semacamnya, yang penting ada niat damai. Mereka datang ke sini, kita sowan ke sana, saling seperti itu, nantinya akan cair sendiri," sambung dia.
Harus dari Kemauan Bersama
Tentang kelanjutan rencana perdamaian suporter Malang dan Surabaya, Cak Cong mengaku masih menunggu dan mengamati.
Dia mengatakan sudah banyak Bonek yang membuka diri dengan wacana ini, begitu juga Aremania yang juga melakukan hal yang sama.
"Mereka juga sudah mau membuka diri. Terbukti ketika saya menyampaikan duka cita ke sana, kemudian saat peringatan tujuh hari tragedi juga ada yang datang dari Surabaya. Mereka welcome," ujar pemilik Warkop Pitulikur tersebut.
"Tapi kita tidak bisa melihat per kasus seperti itu. Kita harus melihat secara global. Bagaimana pun menyelesaikan masalah suporter ini tidak gampang harus dari kemauan kita bersama," tegasnya.
Advertisement