Bola.com, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali tengah mencari kepastian kapan Liga 1 2022/2023 dapat kembali dimulai pasca-tragedi Kanjuruhan.
Liga 1 dihentikan pada pekan ke-11 akibat tragedi Kanjuruhan sesudah laga Arema FC kontra Persebaya Surabaya pada 1 Oktober 2022.
Advertisement
132 orang tewas dan 300-an lainnya luka-luka dalam tragedi Kanjuruhan yang diduga disebabkan oleh penembakan gas air mata aparat keamanan.
PT Liga Indonesia Baru (LIB) sempat menerbitkan surat kepada para peserta untuk menghentikan Liga 1 selama dua pekan.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Penjelasan Menpora
Namun, Presiden Jokowi meminta Liga 1 untuk disetop hingga batas waktu yang belum ditentukan sampai adanya evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan.
"Saya berkomunikasi terus terkait bagaimana klub-klub mendapatkan kepastian kapan Liga 1 akan kembali bergulir. Mereka menunggu," ujar Amali dinukil Antara.
"Klub kan juga mengeluarkan biaya setiap harinya. Mereka menggaji pemain, pelatih, dan sebagainya. Itu harus kami beri kepastian," jelasnya.
Advertisement
Menunggu Audit Stadion
Saat ini, Zainudin Amali masih belum dapat memastikan kapan Liga 1 kembali digelar karena masih menunggu audit pemerintah terhadap stadion.
"Sejalan dengan arahan Pak Presiden Jokowi, kami akan ada kepastian kapan Liga 1 akan dimulai," tutur Amali.
"Yang diaudit itu adalah stadion-stadion yang sudah ada dan digunakan. Terkait kapan Liga 1 dimulai, kami belum tahu. Akan kami menyimulasikan lagi," terangnya.
Nasib Liga 1
Amali mengungkapkan nasib Liga 1 musim ini menjadi hak dari PSSI, PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan Mabes Polri yang bakal merumuskan sistem pertandingan.
"Jadinya seperti apa? Nanti biar PSSI, PT LIB, dan Polri yang merumuskan seperti apa," ujar Amali.
"Posisi pemerintah hanya memfasilitasi dan membantu. Pemerintah tidak sampai turut campur termasuk dalam menentukan jam pertandingan dan sebagainya," katanya.
Sumber: Antara
Advertisement