Bola.com, Jakarta - Kabar mengejutkan datang dari pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong. Pria asal Korea Selatan tersebut menyatakan bakal ikut mundur dari kursi pelatih seandainya Mochamad Iriawan mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum PSSI.
Sontak pernyataannya menimbulkan pro dan kontra. Apalagi ini diungkapkan saat suasana masih berkabung dan belum ada kepastian siapa 'dalang' sesungguhnya di balik Tragedi Kanjuruhan.
Baca Juga
Erick Thohir Siap Mundur, Akan Evaluasi Besar-besaran setelah Timnas Indonesia Vs Arab Saudi, Termasuk soal Shin Tae-yong
Erick Thohir soal Eliano Reijnders Tak Terpakai di Timnas Indonesia: Keputusan Shin Tae-yong, yang Terbaik Harus Bermain
Duel Krusial Timnas Indonesia Vs Arab Saudi, Pengamat: Percayalah, Shin Tae-yong Pasti Ingin Jay Idzes Dkk Bangkit Lagi
Advertisement
Suporter tanah air lantas terbagi dua kubu. Ada yang menyayangkan bila Skuad Garuda harus kehilangan Shin Tae-yong yang mampu mengangkat derajat mereka di pentas Internasional. Tapi tak sedikit yang mempersilakannya segera angkat kaki.
Walaupun begitu, harus diakui prestasi tim Merah Putih menuju ke arah yang tepat di bawah asuhannya. Dengan kapasitasnya yang juga melatih beberapa tim kelompok umur, ia perlahan menciptakan fondasi bagi masa depan Timnas Indonesia.
Lantas, apa saja yang sudah dilakukan Shin Tae-yong dalam satu tahun 10 bulan kepemimpinannya di sepak bola nasional? Berikut ulasan selengkapnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Regenerasi Sepak Bola Indonesia
Sejak menangani Timnas Indonesia pada awal 2020 lalu, tercatat sudah ada 45 pemain yang mendapatkan caps perdananya. Dan bisa ditebak bila mayoritas pemain yang mendapatkan debut itu masih berusia belia.
Namun, tahukah kalian jika hal ini membutuhkan pengorbanan yang luar biasa besar. Shin Tae-yong dengan berani memotong satu generasi Timnas Indonesia yang sejatinya masih bertaji di pentas domestik.
Meskipun menyakitkan, langkah ini nyatanya berhasil mempercepat regenerasi pemain di skuad Garuda. Banyak pemain debutan di eranya yang akhirnya tampil sebagai pilar utama skuad Indonesia saat ini.
Advertisement
Pemain Paling Dipercaya
Dalam lima besar daftar pemain yang paling dipercaya Shin Tae-yong, praktis hanya Ricky Kambuaya yang memiliki usia di atas 23 tahun. Sementara empat lainnya masih berada di usia yang terbilang belia.
Rachmat Irianto (23 tahun) dan Pratama Arhan (20 tahun), berbagi tempat di urutan pertama. Keduanya mencatatkan 21 penampilan bersama Timnas Indonesia sejak 2020.
Pada posisi selanjutnya, ada Asnawi Mangkualam Bahar (22 tahun), Ricky Kambuaya (26 tahun) dan Witan Sulaeman (20 tahun). Mereka hanya terpaut dua penampilan dibawah Irianto dan Arhan.
Â
Tembus Piala Asia
Sudah lama sekali Indonesia tak mendapatkan kesempatan tampil di pentas Asia. Mereka selalu menjadi penggembira di setiap babak kualifikasi yang dijalani.
Maka tak heran keberhasilan menembus Piala Asia untuk pertama kalinya sejak 2007 merupakan sebuah prestasi. Apalagi dalam satu dekade terakhir banyak hal terjadi di sepakbola nasional yakni dualisme, pembekuan PSSI hingga pandemi.
Indonesia pun dibawanya naik beberapa tingkat di ranking FIFA. Sebelumnya, Indonesia sempat berada di peringkat 175 dunia dan kini berada di rangking 152 dunia.
Â
Advertisement
Transformasi Taktik
Namun, tak hanya Timnas Indonesia saja yang dibawa melanglang tinggi. Shin Tae-yong juga mampu membawa tim kelompok umur U-20 menembus Piala Asia U-20 pertama mereka secara beruntun sejak 1976.
Salah satu yang menonjol dari permainan Marselino Ferdinan dkk. di babak kualifikasi kemarin adalah keberhasilan Shin Tae-yong menggunakan skema tiga bek. Taktik ini sepertinya lebih pas digunakan para pemain Indonesia.
Penggunaan formasi tersebut akhirnya juga berimbas di kompetisi domestik. PSM Makassar, Persija Jakarta dan Persib Bandung merupakan beberapa yang sukses dengan pakem tersebut.