Bola.com, Jakarta - Desakan mundur dari suporter sepak bola Indonesia terhadap Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, mendapat sorotan dari media asing. Jurnalis media Vietnam Soha, Vo Ut Dat, bingung terkait desakan tersebut.
Semua bermula dari link berita yang dibagikan Vo Ut Dat kepada Bola.com terkait ancaman mundur pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong. Vo Ut Dat awalnya tak mengerti mengapa pelatih asal Korea Selatan itu tiba-tiba membuat pernyataan mengejutkan.
Baca Juga
Kapten Timnas Indonesia U-20 Minta Maaf Setelah Tersingkir dari Piala Asia U-20 2025 dan Gagal ke Piala Dunia U-20
Klasemen Grup C Piala Asia U-20 2025: Timnas Indonesia U-20 Dipastikan Tersingkir, Mimpi Tembus Piala Dunia U-20 Pupus
Persija Lagi Jelek, Rizky Ridho Tetap Berharap Dipanggil Patrick Kluivert ke Timnas Indonesia: Mungkin Saya Ada Bad Day dan Tidak Perform
Advertisement
"Mengapa pelatih Shin Tae-yong tiba-tiba ingin meninggalkan Timnas Indonesia? Bukannya dia memiliki kinerja yang bagus?" tanya Vo Ut Dat dalam pesan singkat kepada Bola.com.
Bola.com kemudian menjelaskan, pernyataan Shin Tae-yong itu merupakan buntut desakan mundur terhadap Mochamad Iriawan pasca-tragedi Kanjuruhan. Masyarakat meminta pria yang akrab disapa Iwan Bule itu mundur sebagai butut tanggung jawab atas tragedi yang menewaskan 132 orang tersebut.
Berita Video, Shin Tae-yong Buka Suara Terkait Pemanggilan Muhammad Rafli ke Timnas Indonesia pada Jumat (23/9/2022)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bikin Bingung
Vo Ut Dat semakin bingung setelah mendapatkan penjelasan mengenai banyaknya suporter Indonesia yang meminta Mochamad Iriawan menanggalkan jabatannya sebagai Ketua Umum PSSI. Dia menyebut, Iriawan selama ini memiliki kinerja yang bagus di PSSI.
"Mengapa suporter Indonesia sangat menginginkan Mochamad Iriawan untuk mengundurkan diri dari PSSI? Bukankah selama ini kinerjanya sangat bagus dan dia orang yang sangat memiliki semangat di sepak bola Indonesia," ujarnya.
Setelah mendapatkan penjelasan panjang lebar, Vo Ut Dat akhirnya memahami dasar dari tuntutan suporter sebut. Dia berharap yang terbaik untuk sepak bola Indonesia.
"Saya berharap, pelatih Shin Tae-yong tidak ikut mundur karena dia sudah cocok menukangi Timnas Indonesia. Saya juga mendoakan yang terbaik untuk sepak bola Indonesia, mari pinggirkan dulu semua hal yang tidak ada hubungannya dengan sepak bola," ucap Vo Ut Dat.
Advertisement
Selalu Penasaran
Vo Ut Dat menjadi jurnalis yang terus memantau perkembangan sepak bola di Indonesia. Bola.com menjalin komunikasi intens dengan jurnalis asal Ho Chi Minh itu.
Tak sekadar diskusi berat mengenai sepak bola Indonesia, terkadang Vo Ut Dat juga bertukar pikiran mengenai penampilan Timnas Indonesia. Tak hanya untuk Timnas senior, tetapi seluruh level umur dan juga isu-isu terhangat sepak bola nasional menjadi perhatian Vo Ut Dat.
Tembus 45 Ribu
Sementara itu, desakan mundur dari suporter Indonesia untuk Mochamad Iriawan melalui petisi online diketahui sudah mencapi 45 ribu tanda tangan. Petisi itu terbagi menjadi dua karena digagas pihak berbeda.
Petisi pertama dibuat Perhimpunan Jurnalis Rakyat di Change.org yang sampai Jumat (14/10/2022) kian mendekati angka 30 ribu penandatangan.
Adapun petisi kedua dibuat Emerson Yuntho yang bertajuk 'Ketua Umum PSSI dan Direktur PT LIB Harus Mundur!' yang sudah melebihi dari 17 ribu penandatangan.
Advertisement
Akhirnya Bertanggung Jawab
PSSI akhirnya bertanggung jawab penuh atas Tragedi Kanjuruhgan. Mochamad Iriawan memastikan hal yang sudah dinantikan oleh mayoritas pecinta sepak bola nasional itu.
"Pertama-tama saya atas nama federasi (PSSI) memohon maaf atas apa yang terjadi. PSSI bertanggung jawab sepenuhnya dari kejadian ini," ucap Mochamad Iriawan.
"Bentuk tanggung jawabnya adalah, kami bersepakat membentuk Task Force atau Satgas (Satuan Tugas) transformasi sepakbola yang berisi pemerintah, kemudian dari FIFA," tegas Iriawan.