Bola.com, Jakarta - Arema FC berkomitmen mengunjungi semua rumah duka yang menjadi korban tragedi Kanjuruhan. Kini sudah lebih dari 76 korban yang disinggahi tim Arema dari total 132 koban meninggal.
Dalam sepekan terakhir, pemain, pelatih dan manajemen Arema FC membagi tugas kunjungan ini. Mereka dapat tugas berkunjung ke rumah korban yang ada di sekitar domisili.
Baca Juga
Advertisement
Seperti bek Rizky Dwi di daerah Jember dan sekitarnya. Sedangkan Ahmad Alfarizi dkk berkunjung ke area Kabupaten Malang wilayah selatan.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Suntikan Semangat
Pelatih Arema, Javier Roca melihat ada sebuah hal penting yang didapat dalam kunjungan itu.
“Ada beberapa momen ketika kami ke rumah duka. Justru yang memberikan semangat keluarga korban ke tim,” terang Javier Roca.
“Mereka bilang bisa ayo semangat. Jangan sampai kendor. Semua tetap dibelakang tim. Disitu saya merasa jika mereka benar-benar cinta Arema. Dalam terluka masih tetap pikirkan Arema,” katanya.
Advertisement
Saling Menguatkan
Padahal maksud kedatangan pemain dan pelatih ke rumah duka adalah meringankan trauma dari keluarga korban. Tapi nyatanya, mereka bisa saling menguatkan menghadapi Tragedi Kanjuruhan ini.
“Sebenarnya saya sudah tahu bagaimana fanatisme dan loyalitas Aremania untuk Arema sejak masih aktif jadi pemain,” imbuh Rocha.
Meski tidak pernah bermain untuk Arema, Roca merasakan kecintaan suporter ketika main melawan Arema di Stadion Gajayana atau Kanjuruhan. Tapi sekarang dia semakin yakin begitu totalnya Aremania mendukung Singo Edan.
Trauma Healing
Sementara itu, Media Officer Arema, Sudarmaji mengakui jika trauma healing sangat penting saat ini. Baik kepada korban maupun tim. Karena berbagai elemen merasakan trauma setelah melihat langsung Tragedi Kanjuruhan.
“Ketika tim turun tangan ikut membantu dan bertemu para keluarga korban, bisa jadi ini trauma healing yang tepat. Mereka sama-sama saling menguatkan dan memberi suport,” jelas Sudarmaji.
Advertisement